Hidupnya sempat terancam saat dicurigai sebagai mata-mata Rusia.
Feed - Devi Asmadiredja, perempuan keturunan Indonesia berkewarganegaraan Jerman ini tak pernah berpikir hidupnya akan berubah seketika. Keharmonisan keluarga kecil dengan tiga anak itu sirna. Devi didepak dari rumah oleh suaminya sendiri.
Wanita berusia 45 tahun itu diminta pergi ke negeri antah berantah. Hingga akhirnya tinggal di sebuah pondok terpencil di kawasan pegunungan antara Chechnya dan lembah Georgia, Pankisi, setelah menyusuri jalan sejauh 3.000 km.
Hidup sendiri di tengah gunung tidak lantas membuat Devi rapuh. Wanita berdarah Sunda itu bertahan hidup meski tanpa uang, makanan, akses listrik, pemanas, dan air bersih.
Bahkan hidupnya sempat terancam saat dicurigai sebagai mata-mata Rusia. Bagimana kisahnya selengkapnya? Berikut kisah Devi Asmadiredja, survive di tengah gunung setelah dibuang suami.
1. Diusir Suami
via bbc.com
Sekitar delapan tahun silam Devi masih merasakan bahagianya menjadi seorang ibu. Hidup harmonis dengan suami dan keceriaan dari ketiga anaknya.
Namun di awal 2011 perasaan senang yang dirasakan Devi berubah. Dia diusir dari rumah dan dengan seenaknya sang suami mengatakan sudah tidak mencintainya. Oleh suaminya, Devi dibelikan tiket dan diminta pergi ke Pankisi Gorge, sebuah kota kecil di kawasan lembah negara Georgia. Baca selengkapnya Si Tangguh Devi Asmadiredja.
2. Devi Dicurigai Sebagai Mata-Mata Rusia
via traveloak.com
Tanpa kenal siapa pun dan tak mengetahui bahasanya, Devi tiba di Tbilisi, dan melanjutkan perjalanan menuju Desa Duisi. Devi tak punya modal apa-apa. Nekat jadi pegangan hidupnya selama jauh dari tempat tinggalnya di Jerman.
Disana Devi belajar bahasa lokal. Setelah sekian lama di tengah gunung, dia mulai pandai berkomunikasi menggunakan bahasa Chechen. Warga setempat memberinya nama lokal, Khedi, kependekan dari Khedijat atau Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
Meski terlihat akrab dengan warga lokal. Devi juga menemui banyak hambatan. Sejumlah orang mengira Devi adalah mata-mata Rusia yang berujung diusirnya Devi dari tempat itu. Baca selengkapnya Si Tangguh Devi Asmadiredja.
3. Terlunta Seorang Diri di Pegunungan
via traveloak.com
Sebelum lepas landas sang suami yang tega mengusir Devi itu hanya membekalinya keperluan hidup seadanya. Uang pas-pasan yang Cuma cukup untuk keperluan makan dan minum dalam beberapa hari.
Dengan keterbatasan itu, Devi terpaksa tinggal lama di kawasan pegunungan seorang diri, berpindah dari satu pondok ke pondok kosong lainnya. Dalam kondisi seperti itu, Devi terbiasa berpuasa berhari-hari. Bahkan, untuk menjaga suhu tubuhnya hangat, dia mencoba terus berjalan. Baca selengkapnya Si Tangguh Devi Asmadiredja.
4. Ditawari Pekerjaan
via synotrip.com
Setelah 18 bulan tinggal di desa itu, suami Devi menelepon agar Devi tak usah kembali ke Jerman karena dia sekarang sudah menikah lagi. Mendengar hal itu membuat dirinya terus menyusuri hingga ke tengan pegunungan.
Jalan yang terus ditapakinya rupanya secara tidak sadar membuat Devi menguasai seluk-beluk wilayah pegunungan di Pankisi. Termasuk tempat tempat dengan pemandangan yang indah.
Perlahan tapipasti, nasib Devi mulai membaik. Kembalinya Devi ke desa, dia ditawari bayaran US$ 100 atau setara Rp 1,2 juta per hari untuk mengantar turis Jerman mengunjungi tempat-tempat indah di wilayah pegunungan. Pekerjaannya sebagai pemandu wisata telah membuat hidup Devi semakin membaik. Baca selengkapnya Si Tangguh Devi Asmadiredja.
5. Menemukan Cinta Kedua
via idahsalam
Hampir dua tahun berjuang hidup di tengah pegunungan, membuat Devi serasa memilikinya segalanya di tempat barunya itu. Meski lingkungannya keras, Devi jatuh cinta dengan kehidupannya yang sekarang.
Devi enggan meninggalkan gunung dan menolak untuk pindah ke kota. Menjadi seorang pemandu perjalanan rupanya berdampak positif dengan kehidupan cintanya. Dia menemukan cinta keduanya. Dia bertemu dengan seorang penggembala asal Georgia bernama Dato dan akhirnya menikah. Baca selengkapnya Si Tangguh Devi Asmadiredja. (Ism)