Tabrakan hebat dua bintang neutron bisa jadi 'pabrik' emas.
Feed.merdeka.com - Dua bintang diketahui bertubrukan dan menghasilkan ledakan yang menggetarkan antariksa. Sejumlah ilmuwan menjadi saksi fenomena teramat langka itu melalui teleskop pada 17 Agustus 2017.
Lokasi tubrukan dua bintang itu berada di jarak 130 juta tahun cahaya dari Bumi. Uniknya, tubrukan ini menghasilkan emas dalam jumlah yang setara dengan 10 kali massa Bumi. Wow!
Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, berhasil mengabadikan salah satu fenomena langka di antariksa itu, demikian dikutip dari laman Mirror.co.uk, 17 Oktober 2017. Selain emas, ledakan dari tumbukan itu juga melontarkan platinum and uranium ke antariksa raya.
"Kami menyaksikan sebuah fenomena baru, yang tidak pernah disaksikan manusia sebelumnya. Ini luar biasa," kata Andy Howell dari University of California.
"Kami merasakan antariksa bergetar dari penyatuan dua bintang neutron itu, dan 'memberitahu' kami kemana harus mengarahkan teleskop kami," imbuh Howell.
Tumbukan dua bintang itu juga menghasilkan gelombang gravitasi--yang eksistensinya telah diprediksi ahli fisika kenamaan, Albert Einsten tahun 1916. Gelombang gravitasi adalah riak dalam lengkung ruang-waktu yang bergerak dalam bentuk gelombang menjauhi sumbernya. Gelombang ini diprediksi Einstein sebagai dasar teori relativitas umum yang dia paparkan.
Professor Sheila Rowan, salah satu ilmuwan Inggris yang terlibat dan memimpin Institute for Gravitational Research di University of Glasgow mengatakan alam telah memberi manusia 'hadiah' yang paling berkilau. "Sinyal-sinyal pertama gelombang gravitasi dari tabrakan bintang neutron ini adalah kunci yang memungkinkan kita menjawab beberapa misteri yang selama ini tak terpecahkan," kata dia.
Salah satunya, kata dia, puzzle mengenai asal-muasal emas dan elemen berat lainnya yang ada di kosmos ini. "Kini kami yakin bahwa tabrakan hebat bintang neutron mungkin saja adalah 'pabrik' emas," kata dia. (ita)
Foto cover: cfa.harvard.edu
Nekat main HP sambil jalan, dari kecebur ke kolam hingga mati konyol
18 Oktober 2017 09:45