1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. S
  6.  » 
  7. SAINS


  8. Reporter :     12 Januari 2018 08:00

    Di dunia, hanya ada 100 orang yang idap sindrom manusia serigala

    Apa itu sindrom manusia serigala yang diidap Natty, wanita asal Thailand ini?

    Feed.merdeka.com - Sempat menjadi sensasi tahun 2010 lalu, Supatra Susuphan kembali menjadi pemberitaan akhir-akhir karena tampilannya yang cantik tanpa rambut lebat di wajahnya. Wanita yang kerap disapa Natty itu mengidap sindrom langka, yakni hipertrikosis atau kerap juga disebut sindrom manusia serigala.

    Dikutip dari laman Live Science, hanya ada 100 orang di dunia yang tercatat mengidap sindrom seperti yang diderita Natty.

    Peneliti mengetahui bahwa kelainan ini merupakan turunan di keluarga. Sejumlah peneliti pun menelusuri kelainan di beberapa orang yang mengalami hipertrikosis berada di Meksiko dan China untuk mengetahui penyebabnya.

    Baca: Masih ingat gadis 'srigala' ini? Kini penampilannya bikin syok

    Dari sebuah keluarga di Meksiko, peneliti menelusuri lokasi terjadinya mutasi gen di kromosom X (salah satu dari dua kromosom pada gen).

    Pria dengan sindrom ini biasanya memiliki rambut yang tumbuh berlebih pada wajah dan kelopak mata. Sementara pada wanita, rambut akan muncul hingga ke sekujur tubuh. Hal inilah yang terjadi pada Natty. Sewaktu masih kanak-kanak, dia masuk Guinness Book of World Records sebagai anak paling 'berambut' di dunia.

    Seorang pria di China membantu peneliti memecahkan kelaianan ini. Dia mengidap hipertrikosis bawaan. Xue Zhang, profesor genetika medis di Peking Union Medical College kemudian memeriksa pria tersebut dan keluarganya. Penelitian itu menguak gen ekstra di kromosom X.

    Para peneliti itu kemudian kembali memeriksa keluarga Meksiko. Anggota keluarga inipun memiliki potongan ekstra gen--namun berbeda dari keluarga China--di lokasi kromosom X yang sama.

    DNA ekstra itu diduga memicu gen pertumbuhan rambut di sekitarnya. Hal itulah kemudian menyebabkan rambut-rambut tumbuh lebat di lokasi-lokasi 'janggal' tubuh. Pragna Patel, ilmuwan dari University of Southern California menduga kuat 'biang kerok'nya adalah gen bernama SOX3--yang diketahui memainkan peranan dalam pertumbuhan rambut.

    Di sisi lain, dia berharap temuan ini bisa dimanfaatkan untuk menangani kebotakan dan hirsutism (pertumbuhan rambut berlebih) di masa depan. "Khususnya, jika kita bisa membuat obat atau yang lain untuk menanganinya," kata dia.

     

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES