1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. F
  6.  » 
  7. FILM


  8. Reporter : Yulistyo Pratomo    28 Mei 2017 08:05

    Tampil di Cannes, film Indonesia rebut perhatian internasional

    Bahkan, sejumlah kritikus memuji film tersebut dan menyebutnya sebagai Permata Sinema Dunia.

    Feed.merdeka.com - Dari ribuan film internasional yang tampil dalam festival film Cannes, sebuah sinematografi garapan anak Indonesia berhasil mendapatkan banyak sorotan. Bahkan, sejumlah kritikus memuji film tersebut dan menyebutnya sebagai Permata Sinema Dunia.

    Ya, film bertajuk "Marlina the Murderer in Four Acts" ini dianggap sebagai film terbaik untuk film-film sejenis lainnya yang ikut dalam festival tersebut. Dilansir laman france24.com, kritikus menyebutnya "permata yang benar-benar menyenangkan dan memukau secara visual ... yang memberi nama yang bagus untuk Cinema Dunia."

    Film ini dimulai dengan salah satu karakter, di mana dia tidak banyak tidak berbicara bagai mumi yang duduk di teras. Tidak banyak menampilkan seorang wanita yang menghabiskan sebagian besar waktunya bepergian dengan bus dan menunggang kuda dengan kepala terputus di tasnya.

    Itulah film garapan seorang sutradara muda Mouly Surya.

    "Bukan cara pandang anda, itu bukan cara orang Indonesia atau Asia," katanya kepada AFP di Cannes, di mana filmnya diputar di bagian Directors' Fortnight.

    "Kami tidak seperti orang Amerika atau Eropa, kami suka melakukan sesuatu secara halus."

    Film ini dibuka dengan adegan mengerikan ketika seorang pria dengan sepeda motor berada di sebuah kampung di Pulau Sumba. Setelah meminta minum, lelaki itu mengambil semua bahan makanan seorang wanita, dan setelahnya dia bersama temannya memerkosanya. Lalu meminta dibuatkan sop ayam.

    "Di Sumba, di mana semua orang membawa senjata tajam, lalu perampok datang dan memperingatkan anda bahwa mereka akan merampok rumah Anda sehari sebelum mereka melakukannya. Ini adalah tradisi dan terlihat sopan," kata Surya.

    "Mereka tidak menaruh pistol di depan kepalamu, mereka hanya menaruhnya di meja dan berkata selamat siang kepada korbannya."

    Film ini sendiri diperankan oleh Marsha Timothy bersama dengan penyanyi Panendra Larasati, salah satu peserta Indonesian Idol, yang menjadi debut pertamanya di dunia perfilman.

    "Marlina the Murderer in Four Acts" ini disebut sebagai kebangkitan industri film Indonesia sejak Presiden Joko Widodo berkuasa pada 2014 lalu. Ide ini keluar setelah salah satu sutradara lainnya, Garin Nugroho meluncurkan "Letter for an Angel" yang kemudian menjadi terkenal.

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES