Pada dasarnya setiap manusia memiliki sel-sel kanker, namun tidak semua sel itu berkembang.
Feed.merdeka.com - Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus terbaru penyakit kanker di dunia meningkat dari 12,7 juta orang pada 2005 menjadi 14,1 juta pada 2012. Jumlah ini diperkirakan akan melonjak hingga 19,3 juta orang pada 2025.
Beberapa faktor risiko penyakit kanker mencakup faktor genetik, karsinogen, dan faktor gaya hidup. Pada dasarnya setiap manusia memiliki sel-sel kanker, namun tidak semua sel itu berkembang.
Tidak seperti penyakit lain, kanker tidak terjadi karena penyebab tunggal, maka mengatasi pun tidak bisa hanya dengan penangan tunggal. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan integratif yang memahami pasien sebagai manusia secara menyeluruh, baik dari medis maupun non-medis.
Dr. Paulus W. Halim, Praktisi Rediaestasi Medik dan Integrative Medicine, menjelaskan, dengan pengobatan yang mengintegrasikan upaya medis dengan pengobatan non-medis, maka pasien memiliki kemungkinan lebih besar untuk terselamatkan. Pengobatan non-medis misalnya herbal, pembenahan nutrisi, penangan emosi, dan peningkatan aspek spritual,
Pengobatan ini bertujuan membersihkan kanker hingga ke akarnya. Semua upaya yang dilakukan ini akan mendukung peningkatkan imun tubuh. "Bila daya imun tubuh meningkat, maka sistem hormonal dan regenerasi sel sehat mereka akan menjadi baik. Harapan hidup pun menjadi baik bila pengobatan memerhatikan keseluruhan aspek," ujar Dr. Paulus saat ditemui di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan.
Terdapat tiga pengobatan integratif yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
1. Nutrasetikal
Nutraserikal adalah bahan pangan yang memberi manfaat medis. Ketika seseorang memilih bahan pangan, bukan semata-mata untuk mendapat nilai gizi saja. Melainkan pangan untuk bertujuan mencegah atau mengobati kanker. Seperti sayuran organik, jamur, herbal, beras merah serta minuman alkali.
2. Asam basa
Tubuh hendaknya memiliki pH sekitar delapan hingga sembilan. Sebab, bahan pangan yang terlalu bersifat asam akan menjadikan tubuh seperti tanah yang subur bagi pertumbuhan sel kanker. Hindari makan-makan yang bersifat asam seperti daging merah, daging unggas, gula, serta kopi.
3. Bioenergi
Sel tubuh manusia itu hidup, maka tubuh membutuhkan energi hidup dari bahan pangan yang dikonsumsi, baik berupa makanan maupun minuman. Bioenergi dibutuhkan tubuh untuk mencegah maupun menangani kanker. Proses pemanasan terlalu kuat, makanan yang diawetkan, dan makanan yang dibekukan, menyebabkan hilangnya bioenergi pada bahan pangan.
Baca juga:
Mengenal Kanker Penyebab Meninggalnya Suami dan Kakak Celine Dion
Bakteri Ini Cegah Obesitas, Kanker Usus, dan Diabetes
Ciri-Ciri Tahi Lalat yang Bisa Menjadi Kanker
10 Gejala Kanker yang Diam-diam Bersemayam di Tubuh Wanita
Diam-diam, 6 Gejala Kanker Ovarium Ini Bisa Bisa Membunuh Anda
Ruhut Sitompul Bocorkan Rahasia Rumah Tangga Saipul-Dewi Perssik
19 Februari 2016 14:47Transformasi Saipul Jamil, dari Boyband Sampai Jadi Tersangka Asusila
19 Februari 2016 12:48