penggemar seni garis tangan meminta pembaca telapak tangan untuk memperpanjang atau membuat garis di tangannya menggunakan pisau bedah listrik.
Feed.merdeka.com - Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini ternyata masih banyak yang percaya nasib ditentukan oleh garis tangan. Bahkan, belakangan ini operasi garis tangan agar peruntungan berubah menjadi tren.
Anehnya, justru di Jepang --negara dengan kemajuan teknologi nomor satu-- hal ini terjadi dan banyak peminatnya. Tak bisa dipungkiri, setiap orang memang memiliki garis tangan yang berbeda, begitu juga dengan nasib. Garis tangan (Palmistry) biasanya banyak dipercayai di negara kawasan Asia, salah satunya Jepang.
Dikutip dari The Daily Beast, penggemar seni garis tangan meminta pembaca telapak tangan untuk memperpanjang atau membuat garis di tangannya menggunakan pisau bedah listrik, untuk meningkatkan peruntungannya. Salah satu ahli bedah Jepang tersebut adalah Takaaki Matsuoka, yang pertama kali diminta untuk melakukan prosedur kepada seoerang pasien pada 2011. Karena belum pernah mendengar hal seperti itu, ia pun menemukan contoh operasi di Korea, di mana daging pasien dipotong dan dibakar untuk meninggalkan bekas luka semi permanen di tangan.
Klinik Matsuoka sendiri telah melakukan 37 prosedur operasi berbahaya seperti ini. “Seluruh proses memakan waktu 10 sampai 15 menit. Sebanyak 10 baris di telapak diubah pada suatu waktu, ditambah bulan berikutnya untuk masa pemulihan. Total biaya adalah US$1.000 (sekitar Rp13 juta),” terang Taaki Matsuoka.
Sebagian besar pasien Matsuoka adalah pria dan wanita berusia 30-an, yang sangat percaya pada ramalan. Dia mengatakan, pria cenderung melakukan ini untuk memprediksi uang atau kesuksesannya. “Sedangkan wanita meminta untuk dilihat percintaannya dan pernikahannya,” tambahnya. “Jika orang berpikir dia akan beruntung, kadang-kadang dirinya benar-benar menjadi beruntung."
Cerita ibu tua driver ojek online ini bikin mbrebes mili pembacanya
18 Oktober 2017 12:45Nekat main HP sambil jalan, dari kecebur ke kolam hingga mati konyol
18 Oktober 2017 09:45Kolaborasi Presiden Jokowi, Menteri Basuki dan pemusik jalanan Kota Bandung
18 Oktober 2017 11:37