Ternyata Dapur Anda Menyimpan 5 Penangkal Kanker

Siapa sangka rempah ternyata bisa jadi senjata melawan kanker.

Feed - Bumbu dan rempah yang melimpah dari tanah Indonesia ternyata memiliki manfaat dahsyat bagi kesehatan. Malah kini penelitian yang berkelanjutan menemukan bahwa bumbu dan rempah ini bisa menjadi obat penangkal kanker dan efek sampingnya.

Coba kulik lagi dapur Anda. Jika ada enam bumbu berikut yang Anda temukan, maka pelajari dulu cara pengolahannya sebagai "senjata" melawan dampak mematikan dari kanker seperti dilansir dari www.dummies.com.

Jahe
Jahe sudah lama digunakan oleh nenek moyang kita untuk mengobati flu hingga masalah pencernaan. Ia pun bisa digunakan dalam berbagai wujud, mulai dari jahe segar, bubuk, bahkan dijadikan permen. Mengonsumsi satu dari berbagai bentuk jahe ini, akan menimbulkan efek nyaman di perut yang tengah menjalani pemulihan kanker.

Rosemary
Ini adalah herbal asli Mediterania dengan bentuk daun mirip jarum. Ia kerap digunakan sumber alami anti-oksisdan dan bumbu masakan Italia. Khasiatnya makin meluas karena ia juga diterapkan sebagai makanan detoksifikasi, pemulih hilangnya selera makan, mencegah perut kembung, dan beberapa masalah pencernaan lainnya.

Kunyit
Ini adalah rempah yang bisa memberikan warna kuning dalam kari. Tapi yang paling hebat adalah kandungan kurkuma yang ada di dalamnya. Menurut penelitian, kurkuma mengandung anti-oksidan, anti-pembengkakkan, dan mencegah perkembangan kanker. Suplemen kunyit kini digunakan untuk mencegah dan mengobati kanker prostat, payudara, dan kulit.

Cabai
Cabai mengandung capsaicin, sebuah senyawa yang bisa meredakan sakit. Ketika capsaicin dioleskan pada kulit, ia akan merilis komponen yang disebut zat P. Dengan penggunaan berlanjut, zat P ini akan mengurangi sakit di area yang dioleskan.

Tapi bukan artinya Anda mengoleskan cabai mentah langsung ke kulit. Melainkan dengan menggunakan capsaicin dalam bentuk krim yang diresepkan oleh dokter.

Bawang putih
Bawang putih memiliki kandungan belerang yang tinggi dan sumber alami yang baik dari arginin, oligosakarida, flavonoid, dan selenium. Kesemuanya dianggap baik untuk kesehatan manusia. Sementara komponen aktifnya adalah allicin yang memiliki aroma khas yang tercium ketika bawang putih dipotong, dihancurkan, atau pun direbus.

Beberapa studi menyebutkan bahwa asupan bawang putih bisa mengurangi risiko kanker perut, usus besar, pankreas, dan payudara. Malah studi juga membuktikan bawang putih mampu melawan kanker dengan beberapa mekanisme berbeda.