tayangan televisi seharusnya tidak hanya menayangkan apa yang bisa menghibur penontonnya. Melainkan harus disempurnakan dengan tayangan yang mengedukasi dan infromatif.
Feed - Sinetron merupakan tayangan televisi yang paling banyak di konsumsi masyarakat Indonesia. Namun sayangnya, kualitas yang ditayangkan kini terus mengalami penurunan kualitas.
Sesuai dengan fungsinya, tayangan televisi seharusnya tidak hanya menayangkan apa yang bisa menghibur penontonnya. Melainkan harus disempurnakan dengan tayangan yang mengedukasi dan infromatif. Dengan begitu tayangan sebuah stasiun televisi baru bisa dikatakan berkualitas.
Sulit memang jika sebuah tayangan televisi hanya mengejar rating tanpa memikir dampak bagi penontonnya. Akibatnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun turun tangan melakukan teguran pada segelintir tayangan televisi.
Termasuk beberapa sinetron yang dianggap tidak mendidik, memiliki hak siar tak wajar, hingga tak ada kepentingan publik. Berikut 5 sinetron yang disemprit KPI.
1. Sinetron Ganteng-ganteng Serigala
GGS via bioartiskita.com
Sinteron Ganteng-Ganteng Serigala (GGS) merupakan tayangan televisi yang baru saja dihentikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
Hal itu dilakukan akaibat adanya pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) pada tayangan 16 Agustus 2014.
Pada tayangan itu sinteron GGS menayangkan adegan seorang remaja perempuan melompat ke dalam api serta adegan remaja laki-laki dan remaja perempuan yang mengenakan seragam sekolah berpelukan di lingkungan sekolah. Baca selengkapnya di Sinetron GGS Ditegur KPI.
2. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda
Ayah Mengapa Aku Berbeda via helloskyblu.com
Menurut siaran Pers yang disebar KPI pusat, sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda menjadi salah satu tayangan yang tak layak untuk ditonton. Hal ini dikarenakan sinetron ini banyak mengandung unsur kekerasan di dalamnya.
Teguran dari Kpi pun tidak terelakan pada sinetron ini. 'Ayah Mengapa Aku Berbeda' menayangkan adegan anak berpakaian seragam sekolah sedang mengintimidasi salah seorang temannya dengan mengeluarkan kata-kata makian tidak pantas seperti “anak pembawa celaka, muka tembok, rambut besi, dan badan batako”. Baca selengkapnya Teguran KPI Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda.
3. Sinetron ABG Jadi Manten
ABG Jadi Manten via pangeran229.com
Setelah mendapat pengawasan ketat dari KPI Pusat, sinetron ABG Jadi Manten yang ditayangkan oleh stasiun televisi SCTV ini akhirnya dihentikan.
KPI pusat menganggap tayangan sinetron ABG Jadi Manten ini tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan dan kesusilaan serta perlindungan anak-anak dan remaja
Sinetron ini menayangkan sebuah adegan hipnotis. Padahal, menampilkan hipnotis, relaksasi, dan sejenisnya di sebuah televise itu dilarang, selain untuk acara kesehatan. Baca selengkapnya Sinetron ABG Jadi Manten Ditegur KPI.
4. Sinetron Diam-Diam Suka
Diam Diam Suka via sctv.co.id
Sinetron Diam-Diam Suka yang juga ditayangkan SCTV punya nasib serupa dan mendapat teguran tegas dari pihak KPI pusat.
Sinetron ini dianggap melanggar ketentuan sebuah tayangan dengan manayangkan secara eksplisit adegan sekelompok remaja perempuan yang mencoret-coret wajah temannya di dalam toilet. KPI menilai adegan tersebut sangat tidak santun dan rentan untuk ditiru. Baca selengkapnya teguran KPI Sinetron Diam Diam Suka.
5. Sinetron Pashmina Aisha
Pashmina Aisha via helloskyblu.com
Laporan adanya tayangan tidak mendidik juga diterima oleh puhak KPI Pusat yang berdampak sebuah teguran keras terhadap sinetron yang ditayangkan RCTI Pashmina Aisha.
Dalam hal ini pihak KPI pusat menganggap bahwa sinteron Pashmina Aisha menayangkan adegan kekerasan, yang memperlihatkan adegan seorang perempuan dewasa tengah memukul perut dan kaki temannya dengan menggunakan tongkat baseball. Baca selengkapnya di Pashmina Aisha Ditegur KPI. (Ism)