1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. I
  6.  » 
  7. INGGRIS


  8. Reporter :     2 Desember 2017 12:30

    Sekuriti restoran cepat saji minta pelanggan buka hijabnya

    Dengan berani, perempuan muda itu mengkonfrontasi si sekuriti. Seorang warga lain membantu...

    Feed.merdeka.com - Seorang sekuriti di restoran cepat saja McDonald's di London bagian Utara meminta seorang pelanggannya untuk membuka penutup kepalanya atau keluar. Perempuan Muslim itu kemudian memvideokan kelakukan sekuriti tersebut dan videonya kini beredar di Twitter.

    Perempuan 19 tahun itu mengaku sedang berada di dalam restoran cepat saji itu ketika sekuriti mendekat dan mengatakan padanya bahwa dia harus membuka hijab atau pergi, demikian dikutip dari laman The Sun, 1 Desember 2017. Tak terima, perempuan yang juga pelajar itu langsung mengkonfrontasi si sekuriti.

    Pihak McDonald's telah meminta maaf atas insiden ini dan menyatakan bahwa tindakan sekuriti itu bukan kebijakan perusahaan, melainkan pandangan pribadi si petugas keamanan.

    Dalam video itu si perempuan yang tak disebutkan namanya bertanya,"Mengapa saya tidak boleh masuk ke McDonald's? Karena saya memakai hijab?

    Sekuriti itu membalas,"Ini hanya masalah melepaskan (hijab)."

    Seorang warga kemudian ikut membela si perempuan muda itu dan mengatakan bahwa sekuriti itu tak punya hak untuk menghentikan si perempuan untuk memesan makanan.

    Namun, sekuriti bersikukuh dan menjawab,"Tidak."

    Perempuan muda itu berkata,"Ini kejahatan dan ujaran kebencian. Saya ingin tahu, siapa yang membuat kebijakan konyol itu."

    Perempuan itu juga mengaku syok. "Saya sudah tinggal dan hidup di Inggris selama 19 tahun dan ini pertama kali saya menghadapi diskriminasi semacam ini," kata dia.

    Kepada Guardian, perempuan itu mengatakan bahwa dia sudah melihat begitu banyak video mengenai diskriminasi terhadap hijab. "Dan, itu akhirnya terjadi dalam hidup saya. Saya sempat tidak percaya," kata dia.

    Kala insiden itu terjadi, si perempuan dan temannya merasa syok dan ketakutan. "Ketika itu semua berakhir, saya baru menyadari betapa situasinya bisa menjadi bahaya. Saya tidak akan pernah ke McDonald's lagi," kata dia.

    Juru bicara McDonald’s meminta maaf atas insiden itu dan menegaskan bahwa tidak ada kebijakan untuk melarang hijab di semua jaringan salah satu restoran cepat saji terbesar di dunia itu.

    Namun, tidak diketahui apakah McDonald’s memberi sanksi pada sekuriti itu atau tidak. (Ita)

    FOTO: Ilustrasi jilbab (Pixabay)

     

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES