1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. J
  6.  » 
  7. JEPANG


  8. Reporter :     28 Februari 2018 17:01

    Mengerikan, anggota Yakuza harus potong jarinya saat lakukan ini

    Ritual potong jari dilakukan anggota Yakuza untuk menunjukkan penyesalan atas pelanggaran yang dilakukan.

    Feed.merdeka.com - Seorang anggota Yakuza harus sadar dengan risiko yang akan dihadapi. Salah satunya adalah hukuman potong jari atas pelanggaran yang dilakukan anggota organisasi mafia di Jepang tersebut.

    Kata yubitsume, yang secara harfiah berarti "pemendek jari", berfungsi sebagai 'alat' bagi anggota Yakuza untuk menunjukkan penyesalan atas pelanggaran yang dilakukan, seperti dikutip Nextshark.com.

    Sebagai permulaan, ritual tersebut memotong bagian paling atas dari kelingking kiri dengan pisau tajam atau tantō. Pelaku kemudian membungkus sendi yang terputus dan mengirimkannya sebagai "paket" ke oyabunnya, atau atasan langsungnya.

    Jika melakukan pelanggaran lagi di kemudian hari, maka ia harus siap memotong bagian lainnya. Bila tidak ada yang tersisa, kelingking di tangan lain adalah pilihan berikutnya.

    Alasan di balik yubitsume dapat ditemukan dalam ilmu pedang tradisional Jepang. Dalam praktiknya, tiga jari terakhir yakni kelingking, jari manis dan tengah, digunakan untuk mencengkeram pedang erat-erat, sementara jempol dan jari telunjuk lebih longgar.

    Dengan demikian, yubitsume percaya bahwa pengangkatan jari seseorang mulai dari kelingking semakin melemahkan pegangan pedangnya. Menariknya, ritual dimulai dengan jari kiri karena kepercayaan yang meluas melawan kidal di Asia Timur.

    Menurut yubitsume, diperkirakan bahwa pelaku pelanggaran yang sudah dipotonng jarinya rentan dengan pegangan yang lemah sehingga harus lebih bergantung pada kelompok tersebut, dengan aktivitas seperti memegang senjata api menjadi lebih sulit, menurut sebuah studi yang mengeksplorasi praktik tersebut.

    Dalam setting tradisional, pelaku harus mengamputasi jarinya tanpa bantuan dari anggota Yakuza lainnya, membuat ritual tersebut semakin mengerikan. Oleh karena itu, dokter mungkin menemukan seseorang yang mencari bantuan sendirian, terkadang dengan permintaan untuk memasang kembali bagian yang terputus.

    Mantan anggota Yakuza yang kembali ke masyarakat tidak sepenuhnya diterima, terutama saat mereka telah kehilangan sebagian jari mereka. Praktik tersebut mengakibatkan peningkatan permintaan jari-jari palsu dalam dekade terakhir.

    Shintaro Hayashi, yang membuat bagian tubuh palsu untuk korban kecelakaan dan silikon untuk pasien kanker payudara, mengatakan kepada ABC News pada 2013 lalu, "Saya mulai melihat peningkatan bertahap pada orang-orang yang meminta kelingking palsu. Mereka bukan anak kelingking berukuran kecil, menengah atau besar, tapi dibuat khusus."

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES