Ayo ajak keluarga Anda lebih peduli pada gejalanya.
Feed.merdeka.com - Bulan September merupakan bulan peduli kanker limfoma. Berdasarkan data Globocan 2012, setiap 90 detik, satu orang di dunia dinyatakan terdiagnosa kanker limfoma atau yang sering kita sebut kanker kelenjar getah bening. Bahkan, 400 ribu orang pertahun terdiagnosa penyakit mengerikan ini.
Untuk memperingati hari kanker limfoma pada tahun ini, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerja sama dengan PT Mundpharma Healthcare Indonesia, mengadakan sebuah fun charity atau penggalangan dana yang bertajuk 'RetroRun' -- ajang lari mundur revolusioner pertama di Indonesia.
"Tahun ini kita buat penggalangan dana yang menyenangkan. Di sini tidak hanya lari mundur, kalian akan mendapatkan informasi mengenai kanker terutama kanker kelenjar getah bening. Mulai dari bagaimana deteksi dini, mengatasi, dan mengobati penyakit mematikan ini," ujar Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOAM, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia & Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), saat dijumpai dalam acara 'RetroRun, Lari Mundur Revolusioner Pertama di Indonesia Dalam Rangka Peringatan Bulan Peduli Kanker Limfoma' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 5 September 2016.
Acara yang digelar pada 18 September 2016 ini akan di mulai dari pelataran FX Sudirman, Jakarta Pusat, hingga kawasan Gelora Bung Karno. Jaraknya tempuhnya sekitar 3,5 kilometer.
"Selain beramal kita bisa seru-seruan di RetroRun ini, kita bisa ber-selfie bersama keluarga ataupun teman. Bahkan seluruh biaya registrasi dari para peserta di donasikan pada YKI," ujar Mada Shinta Dewi, selaku Country Manager PT Mundipharma Healthcare Indonesia.
Melalui ajang ini diharapkan dapat menggugah kepedulian masyarakat terhadap penyakit kanker di Indonesia dan mengajak mereka berpartisipasi untuk berdonasi bagi penderita kanker.
Seperti yang kita ketahui, penyakit kanker merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat terdapat 14 juta kasus kanker baru di dunia pada tahun 2012 dan 8,2 juta nyawa meninggal akibat kanker. Sementara di Indonesia, berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013 Balibangkes Kementerian Kesehatan RI, menunjukkan peningkatan penderita kanker di Indonesia sebanyak 0,14 persen di tahun 2013.
"Dari tahun ke tahun angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat bahkan hingga mencapai angka mengkhawatirkan. Sehingga sangat diperlukan penanganan dan sosialisasi secara berkesinambungan agar masyarakat lebih peduli bahaya kanker," tambah dr. Aru.
Baca juga:
Marimar, Wanita Pengidap Kanker Wajah yang Jadi Blogger Kecantikan
7 Gejala Kanker Perut yang Sering Diabaikan
Menu Sarapan Ini Ampuh Pangkas Lemak dan Kanker, Siap Mencoba?
Nyaris Berusia 50 Tahun, Sophia Latjuba Kembali ke Bangku Kuliah
5 September 2016 12:10