Belakangan masyarakat dibuat bingung karena beredar informasi mengenai kantong teh yang dianggap bahaya.
Feed.merdeka.com - Ngeteh atau meminum teh sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia sejak zaman dulu. Seiring perkembangan zaman, meminum teh kini tak lagi ribet karena Anda bisa memilih teh celup.
Dengan kemasan yang simpel, teh celup merupakan teh yang paling mudah untuk dikonsumsi. Namun belakangan, menyebar kabar bahwa kantong teh celup itu berbahaya karena mengandung racun. Semakin lama kantong kantong direndam dalam air panas, semakin berbahaya. Benarkah demikian?
Dikutip dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kantong teh celup umumnya terbuat dari kertas dan plastik. Nah, kantong yang terbuat dari kertas biasanya berupa jenis kraft dilapisi plastik polietilen yang berfungsi dalam perekatan panas.
Jadi, tak heran ya, kantong teh celup tidak terbuka saat diseduh air panas karena kandungan polietilen yang memang tidak meleleh pada suhu titik didih air. "Selain kantong kertas, kantong plastik teh celup juga terbuat dari plastik jenis nilon, polietilen terefltalat (PET) atau asam polilaktat (PLA), demikian penjelasan BPOM.
Namun, yang pasti, BPOM menjamin bahwa industri kertas untuk kemasan pangan sudah tidak menggunakan senyawa klorin sebagai pemutih dan syarat ini sertakan pada saat permohonan penilaian keamanan produk. BPOM juga menjamin keamanan kantong teh celup yang merek dagangnya tercantum di badan tersebut.
Masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Center HALO BPOM 1-500-533, SMS 0812-1-9999-533, e-mail halobpom@pom.go.id atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM diseluruh Indonesia.
Dihindari
Meski demikian, Anda lebih baik menghindari penggunaan teh celup karena sejumlah penelitian yang menguatkan adanya relasi antara munculnya zat karsinogen ketika plastik terkena air panas.
Dikutip dari laman doktersehat.com, kantong teh kertas tersebut juga memiliki senyawa yang disebut sebagai epichlorhydrin yang banyak dipakai dalam produksi resin epoxy dan juga pestisida.
(Rikko Ramadhana/ita)
Kebotakan pada pria bisa diprediksi sejak bayi lewat ciri-ciri ini
27 September 2017 14:15Setelah 60 tahun nikah, pasangan ini baru punya foto perkawinan
27 September 2017 14:45