Salah satu argumen ilmuwan yang menentang penelitian semacam ini adalah alasan etis. Jika semakin tinggi sel induk manusia yang dimasukkan ke embrio hewan itu, makin alasan etis pun kian meningkat. Tentang bagaimana dengan makhluk hidup yang muncul yang kemudian hanya untuk diambil organ vitalnya.
"Saya pun punya kekhawatiran yang sama. Misalkan, jika hasil penelitian kami mengindikasikan bahwa sel-sel manusia itu masuk ke otak hewan tersebut, maka kami tidak akan meneruskan (penelitian) ini," jelas Ross.
Memang tidak ada jawaban mudah untuk menjawab pertanyaan etis seperti itu. Namun, para ilmuwan ini berargumen bahwa setiap 10 menit, ada 1 pasien yang mendaftar untuk transplantasi organ-- ini baru di Amerika saja. "Semua pendekatan ini memang kontroversial, dan tidak ada yang sempurna. Tapi, penelitian ini menawarkan harapan bagi orang-orang yang sekarat," jelas Ross lagi.
Dia menambahkan, ilmuwan perlu mengeksplorasi semua kemungkinan untuk memastikan ketersediaan organ bagi pasien-pasien di seluruh dunia.
Kocak, aksi wanita keringkan celana dalam di AC pesawat jadi viral
19 Februari 2018 18:00Wanita masih hidup setelah 11 hari dikubur, makamnya keluarkan jeritan
19 Februari 2018 16:01Hewan raksasa tertangkap kamera berkeliaran di tengah kota Hongkong
19 Februari 2018 10:00"Ditabok" Justin Bieber, komedian ini sebut Beliebers bakal lebih norak dan alay
19 Februari 2018 17:00Panik lihat drone terbang di halaman rumahnya, emak-emak sampai jatuh
19 Februari 2018 11:02