Bahaya Gingseng bagi Ibu Hamil

Ginseng memiliki efek yang ternyata berbahaya saat melahirkan.

Feed - Ginseng, si tanaman herbal dari genus Panax ini tersohor berkat keampuhannya menuntaskan berbagai masalah kesehatan. Selain itu, tanaman herbal yang berasal dari Amerika Utara dan Asia Timur ini memiliki ramuan bergizi yang telah digunakan berabad-abad sebagai penambah energi.

"Gingseng Korea telah digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan selama berabad-abad. Obat herbal ini pun mampu mengobati berbagai penyakit," ungkap Dr. Jusuf Kristianto, pengajar Manajemen Rumah Sakit di Universitas Indonesia dan peneliti kesehatan, ketika ditemui di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

via blog.healthkismet.com

Dr. Jusuf menambahkan, gingseng berfungsi pula untuk meningkatkan kinerja otak, dan meredakan kelelahan. Bahkan tanaman berbentuk unik ini juga sangat baik sebagai makanan kesehatan untuk detoksifikasi. Meski demikian, ginseng mempunyai sisi gelap yang selama ini kurang diperhatikan.

"Gingseng memang bermanfaat bagi kesehatan, namun Anda harus tahu takaran mengonsumsinya, serta gingseng tidak disarankan untuk ibu hamil," ujar Drs. Tepy Usia, Direktur Pusat Riset Obat dan Makanan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.

Wanita hamil jangan mengonsumsi ginseng karena bisa mengencerkan darah sehingga dikhawatirkan akan timbul pendarahan yang berat pada saat melahirkan. Selain ibu hamil, ibu menyusui dan anak juga tidak dianjurkan mengonsumsi gingseng. Penggunaannya secara berlebihan dan berkepanjangan dapat mengakibatkan insomnia dan hipertensi. Bahkan penggunaan secara terus menerus selama lebih dari tiga bulan sangat tidak direkomendasikan.

via www.livestrong.com

"Minum 100 - 400 miligram gingseng setiap hari selama dua atau tiga minggu, kemudian melanjutkan konsumsi setelah jeda satu minggu. Ini cara yang aman mengonsumsi gingseng," tambah Drs. Tepy. Sebaiknya, penggunaan gingseng dilakukan menurut instruksi dosis yang tertera pada kemasan produk gingseng. "Jangan menggunakan ginseng bersamaan dengan jamu arau zat gizi lain yang diketahui meningkatkan kesiagaan mental," tutup Drs. Tepy. (Anisha Saktian.P)