Atas Nama Eksplorasi, Siswa Jerman Siap Olah Masakan Indonesia

Ini adalah bagian dari diplomasi budaya kuliner.

Feed.merdeka.com - Tahun lalu, Indonesia berkesempatan menjadi tamu kehormatan pada 'Book Fair 2015' di Frankfrut, Jerman. Indonesia pun sukses membumbui kota itu melalui pesta kuliner dalam rangkaian program 'Spice it Up'.

Untuk mengulang kesuksesan tersebut, tahun ini Indonesia kembali menggelar diplomasi budaya kuliner di kota dan acara yang sama, 'Book Fair 2016' pada 18 - 23 Oktober 2016. Melalui kegiatan "Food Explorer" yang merupakan bagian dari 'Classroom of the Future', beberapa chef Indonesia dan siswa sekolah kejuruan memasak di Jerman (vocational cooking class), akan memasak makanan Nusantara.

Ilustrasi Rendang
© 2016 feed.id/Pixabay

"Kita akan memperkenalkan makanan Indonesia seperti bakso, beef rendang, kue lumpur, mi goreng, asinan jakarta, sampai membuat kunyit asam, dan bir pletok tanpa alkohol," ujar Kestity Peingoharjono, selaku koordinator program 'Food Explorer' dan penggagas kerja sama dengan sekolah kejuruan memasak Jerman, saat ditemui di kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, Rabu, 21 September 2016.

(Baca: Kesan Para Bule Saat Menjajal Makanan Khas Indonesia)

Tak hanya siswa Jerman, sekitar 1.000 pelajar berusia 12 - 18 tahun dari Australia, Italia, dan beberapa negara Eropa akan mengasah kemampuannya memasak masakan Indonesia.

"Walaupun acara buku, Indonesia mengenalkan kuliner Indonesia karena itu adalah ciri khas bangsa ini. Kegiatan ini diharapkan pembuka pintu kerja sama pendidikan vokasi kuliner antara Indonesia dan Jerman," tambah Kestity.

Ilustrasi nasi goreng
© 2016 feed.id/Pixabay

Chef yang akan berangkat ke acara tersebut ialah Chef Budi Lee, Astrid Enricka Dhika, dan Bara Pattiradjawane. Ketiganya akan melakukan demo masak.

"Kesulitan memang ada seperti bahasa. Siswa di sana tidak semua bisa Bahasa Inggris jadi agak rumit. Makanan Indonesia saat dibuat di sana hanya mengurangi pedasnya saja, untuk bumbu-bumbu tidak berubah sama sekali," papar chef Astrid mengenai tantangan mengajar masak bagi warga asing.