Tentu saja, fenomena ini memiliki nama dan penjelasan. Namanya efek Troxler atau biasa disebut juga Troxler's fading. Nama itu diambil dari seorang dokter dan filsuf yang hidup di abad 19 asal Swiss, Ignaz Paul Vital Troxler.
Tahun 1804, Troxler menemukan bahwa ketika dia memfokuskan matanya kepada satu titik, elemen-elemen lain dalam cakupan pandangannya perlahan mulai menghilang atau memudar.
Untuk memahami mengapa hal itu bisa terjadi, Anda harus memahami yang namanya saccade. Ini adalah gerakan kecil dan cepat yang dibuat mata manusia, meskipun mata itu tampak sedang fokus melihat sesuatu.
Gerakan cepat pada mata itu memungkinkan retina--yang dipenuhi sel yang peka cahaya--melakukan 'scan' terhadap cakupan pandangan mata dengan resolusi tertinggi.
Namun, ketika retina difokuskan pada satu titik (seperti titik hitam), sel peka cahaya pada retina jadi terbiasa dengan scene yang tak berubah. Dan secara bertahap, sel-sel ini menjadi peka pada stimulus.
Tanpa Anda sadari, stimulus itu perlahan akan memudar dan 'mengambil' gambar latar sebagai gantinya. Dalam ilmu saraf, konsep ini dikenal dengan 'filling-in'.
Anda belum paham juga? Keberadaan hidung di mata Anda bisa menjadi cara mudah untuk memahami konsep filling-in ini.
Anda pasti jarang menyadari keberadaan hidung, meskipun indera pencium itu 'berdiri' tegak di depan mata Anda setiap menit. Kecuali Anda, sedang benar-benar fokus melihatnya, hidung Anda seolah-olah hilang atau memudar.
Catat, kalau masih ributkan 11 hal ini artinya dia bukan pasangan tepat!
11 April 2018 17:11