1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KISAH INSPIRATIF


  8. Reporter :     8 Januari 2018 16:00

    Pria ini jalan kaki sejauh 29 km sambil menggendong anaknya ke sekolah

    Sungguh perjuangan seorang ayah agar anaknya yang cacat bisa tetap bersekolah.

    Feed.merdeka.com - Orang tua akan melakukan apa saja untuk anak mereka, bahkan jika mereka harus mengorbankan banyak hal termasuk kehidupan mereka sendiri. Seorang ayah di China rela menggendong anaknya yang cacat sejauh 18 mil atau sekitar 29 kilometer ke sekolah setiap hari.

    Yu Xukang (40) asal Fengyi di Kabupaten Yibin di Provinsi Sichuan, China barat daya, menolak untuk menyerah pada anaknya Xiao Qiang yang sekarang berusia 12 tahun. Kondisi tubuh anak Yu memang cukup memprihatinkan, kedua lengan dan kakinya bengkok dan punggungnya membungkuk.

    Xiao ingin belajar, dan sebagai seorang ayah, Yu tahu bahwa dia adalah satu-satunya harapan anaknya. Jalan menuju sekolah Xiao tidak semudah hanya menyeberang jalan. Mereka harus menempuh perjalanan puluhan kilometer, sementara Yu menaruh Xiao dalam keranjang yang dia bawa di punggungnya.

    "Saya tahu bahwa anak saya cacat fisik tapi tidak ada yang salah dengan pikirannya. Namun, saya tidak dapat menemukan sekolah di sini dengan fasilitas untuk disabilitas dan terus ditolak. Sebenarnya, satu-satunya tempat di mana saya bisa mendapatkan tempat untuknya berada di Sekolah Dasar Fengxi di Kotapraja Fengyi di Kabupaten Yibin di provinsi Sichuan," kata sang ayah dikutip viral4real.com.

    Menurut Yu, istrinya meninggalkan mereka saat Xiao baru berumur 3 tahun. Namun, Yu mengatakan bahwa dia bertekad bahwa anak laki-laki itu tidak akan menderita karena dibesarkan oleh orang tua tunggal dan dia ingin memberinya kesempatan terbaik.

    "Saya telah bolak-balik mengantarkannya ke sekolah sejak September yang lalu, setiap pagi saya bangun jam 5 pagi untuk menyiapkan makan siang untuk dia makan dan kemudian saya berjalan sejauh 5 mil ke sekolah, dan kemudian kembalilah ke sini supaya aku bisa bekerja untuk mendapatkan uang. Saya kemudian berjalan kembali ke sekolah untuk menjemput anak saya dan membawanya pulang," ungkapnya.

    Dia mengatakan, bahwa dia memperkirakan bahwa dia telah berjalan sekitar 1.600 mil ke atas dan menuruni bukit ke belakang dan ke depan sejak dia mulai pulang pergi mengantarkan anaknya.

    "Anak saya yang cacat tidak berada dalam posisi untuk berjalan sendiri dan itu juga berarti dia tidak dapat mengendarai sepeda. Meski berusia 12 tahun tingginya hanya 90 cm. Tapi saya bangga dengan kenyataan bahwa dia sudah berada di puncak kelasnya dan saya tahu dia akan mencapai hal-hal besar. Mimpiku adalah dia akan kuliah," ucapnya.

    Untungnya, ketika cerita mereka diketahui dunia melalui media lokal, pemerintah daerah mengumumkan bahwa mereka akan menyewakan kamar untuk ayahnya dalam waktu dekat di dekat sekolah. Selain itu, sekolah akan disesuaikan sehingga bisa juga membawa siswa disabilitas, termasuk Xiao, untuk membantu mengurangi beban kerja sang ayah.

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES