Hilangkan bau ketiak dengan detoks alami, begini caranya

Feed.merdeka.com - Bau badan tentunya sangat mengganggu. Bau badan juga bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang. Biasanya untuk menghilangkan bau badan, orang memilih pakai deodoran. Namun ada alternatif lain untuk menyingkirkan bau tak sedap di badan yaitu detoks ketiak yang saat ini sedang tren.

Dikutip dari hellosehat, detoks ketiak adalah alternatif untuk mengurangi produksi keringat di ketiak sekaligus menghilangkan bau badan lewat bahan-bahan alami.

Ramuan detoks dapat dibuat dengan mencampurkan air, cuka sari apel, minyak kelapa, dan tanah liat bentonit hingga menjadi pasta kental. Balurkan ramuan tersebut pada ketiak seperti masker. Diamkan selama 5 sampai 20 menit. Bila sudah kering, bilas dengan air hingga bersih.

Detoks ketiak dengan bahan alami bisa menjadi pilihan untuk mengurangi penggunaan bahwa kimia yang terdapat pada deodoran. Sari cuka apel dalam ramuan detoks dapat membantu menghilangkan beberapa bakteri penyebab bau.

Sedangkan deodoran justru menyebabkan peralihan bakteri sehingga meningkatkan jumlah bakteri penyebab bau busuk dan bakteri penyebab iritasi pada kulit.

Namun, detoks ketiak hanya bisa mencegah iritasi bukan mengobati. Bila kulit Anda sudah terlanjur iritasi dan tetap menggunakan detoks ini, kemungkinan iritasi akan bertambah parah. Sebab respons tubuh terhadap detoks pada setiap orang juga berbeda. Jika tidak cocok, bisa jadi detoks ini juga menyebabkan ketiak menjadi gatal dan kemerahan.

Sebelum detoks ketiak

Tubuh mempunyai cara sendiri untuk mengeluarkan racun, seperti melalui keringat, urin, juga feses. Jadi, detoks yang terbuat dari campuran cuka, tanah liat bentonit, dan air tidak dapat membuang zat racun yang menempel pada ketiak akibat deodoran.

Jika Anda ingin mencoba memakai detoks ketiak, perhatikan keaslian bahan-bahannya, juga tes dulu sensivitas kulit di tangan Anda terhadap bahan-bahan detoks ini.

Sebenarnya, cara terbaik untuk menyingkirkan bau badan adalah cukup dengan membersihkan ketiak dengan sabun dan air kemudian menggosoknya dengan lembut. Walaupun prosesnya lama, namun cara ini terbukti paling aman bila dibandingkan dengan pemakaian deodoran kimiawi atau detoks.