Dalam video berdurasi 1 menit ini, peristiwa tragis ini mengungkap efek buruk yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global di bumi
Feed.merdeka.com - Ini mungkin salah satu video paling tragis dan memilukan yang pernah Anda lihat. Sebuah video yang menjadi viral baru-baru ini menunjukkan cuplikan beruang kutub yang kelaparan, mungkin hanya beberapa jam dari kematiannya.
Fotografer Paul Nicklen dari National Geographic, seperti dilansir WorldOfBuzz, merekam bagaimana beruang kutub itu mencari makanan untuk dimakan, namun sayangnya tidak berhasil.
Dalam video berdurasi 1 menit ini, peristiwa tragis ini mengungkap efek buruk yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global di planet bumi, salah satu dampaknya kepada beruang kutub. Sebuah kebenaran brutal bahwa keberadaan manusia dapat menghancurkan planet ini.
National Geographic merekam keberadaan beruang kutub yang sekarat di Kepulauan Baffin. Bahkan saat mereka syuting, Nicklen berkata, "Kami berdiri di sana sambil menangis, sambil syuting dengan air mata mengalir di pipi kami."
Dalam video tersebut, beruang kutub yang kurus sedang berjuang untuk mencari makanan dengan salah satu kaki belakangnya yang pincang, mungkin karena cedera otot atrophia. Bulu putih beruang itu acak-acakan dan tubuhnya lemas, yang bahkan tidak menutupi kenyataan bahwa tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang belulang.
Beruang tersebut berjalan gontai mencari makanan di tempat sampah terdekat yang digunakan oleh nelayan Inuit. Namun, usahanya sia-sia karena sisa kekuatannya tak mampu menopang beruang yang sekarat itu. Beruang malang itu kemudian ambruk ke tanah, perlahan tapi pasti kehilangan nyawanya akibat perubahan iklim.
Nicklen menjelaskan alasan dia tidak melakukan intervensi atau memberikan bantuan. "Tentu saja, hal itu terlintas di pikiranku. Tapi tidak seperti saya berjalan-jalan dengan obat penenang atau 400 pon daging segel. "
Selain itu, sebenarnya melanggar hukum jika Anda memberi makan beruang kutub liar di Kanada. Mengapa demikian? Nicklen mengatakan bahwa dia memutuskan untuk memfilmkan hewan yang menderita karena dia tidak menginginkannya mati sia-sia. "Ketika para ilmuwan mengatakan beruang akan punah, saya ingin orang-orang menyadari seperti apa bentuknya. Beruang akan mati kelaparan," kata Nicklen. "Seperti inilah wujud kelaparan."
Seiring perubahan iklim dan pemanasan global yang menyebabkan es laut mencair, beruang kutub semakin sulit mencari sumber makanan utama mereka, yakni segel. Sebenarnya, sangat serius bahwa beruang kutub menghadapi kepunahan, begitu pula banyak hewan lainnya. Nicklen bekerja sama dengan kelompok Sea Legacy berusaha untuk melindungi samudra.