Jika virus HIV sejak awal telah diantisipasi, risiko penularan HIV kepada bayi bisa diperkecil.
Feed.merdeka.com - Bagi Anda ibu hamil jangan sepelekan pemeriksaan HIV terhadap diri Anda sendiri. Sebab, jika Anda mengidap HIV, penularan terjadi melalui hubungan transplasenta dengan risiko lima sampai sepuluh persen.
Plasenta merupakan sumber bagi bayi untuk mendapatkan nutrisi selama berada di dalam kandungan. Jika plasenta telah terinfeksi virus HIV, darah ibu yang sudah terinfeksi tersebut akan bercampur dengan darah bayi sehingga resiko tertular HIV pada bayi sangat besar.
Oleh karena itu, pemeriksaan kebidanan komprehensif pada ibu hamil trimester I, II, dan III dengan status HIV plus sangat diperlukan, serta perlunya pengecekan HIV dini.
"Pengecekan HIV saat hamil memang diperlukan, sebab jika si ibu positif menginap HIV pengobatan secara cepat membuat si anak tidak tertular HIV,” ujar dr. Ekarini, Ketua POKJA RSUD Tarakan Dokter spesialis kebidanaan dan kandungan, saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan jika Anda sudah positif mengidap HIV. Pertama, Anda dapat menjalani terapi kombinasi atau terapi antiretroviral (highly active antiretroviral therapy/HAART) selama masa kehamilan. Kedua, bayi menerima pengobatan antiretroviral pada saat proses persalinan, dan setelah itu Anda harus hati-hati saat memberikan ASI pada anak.
Jika virus HIV sejak awal telah diantisipasi dengan baik dan tidak terdeteksi dalam darah, melahirkan dengan proses normal tidak akan meningkatkan risiko penularan HIV kepada bayi. Namun pada kasus lain, dokter dapat merekomendasikan ibu hamil untuk melahirkan secara caesar untuk mengurangi risikonya. Caesar dilakukan jika sebelumnya sang ibu tidak menjalani terapi kombinasi dan jika kadar virus terdeteksi dalam darah.
"Jika sudah mengidap HIV dan Anda sudah meminum obat selama lebih dari enam bulan melahirkan secara normal, anak tidak akan berisiko terkena HIV. Namun ketika Anda tidak meminum obat selama lebih dari enam bulan, lebih baik melahirkan caesar untuk mengurangi risiko," tambah dr Ekarini.
Baca juga:
7 Tanaman Herbal Pemicu Cepat Hamil
Trik Mengatasi Rambut Rontok Saat Hamil
Ingin Hamil? Kurangi Asupan Kentang