Akibatnya anak jalanan juga rentan terpapar HIV/AIDS dan penyakit menular seksual.
Feed.merdeka.com - Menurut data dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1998, sebesar 2,8 juta anak usia sepuluh hinga 14 tahun sudah putus sekolah. Mereka kemudian bekerja sebagai pedagang asongan, penyemir sepatu, tukang parkir, pengamen, pemulung, dan pengemis.
Sementara presentase remaja jalanan yang benar-benar menjadi tunawisma dan tinggal di emperan toko dan stasiun tidaklah diketahui. Selain rentan menjadi korban dan pelaku kejahatan, anak-anak ini juga jadi sasaran empuk penularan HIV & AIDS.
Ada lima lokasi yang kerap menjadi tempat mereka berhubungan intim; tempat nongkrong, pinggir empang, kolong jembatan, halte, dan hotel. Kecenderungan memiliki perilaku seksual berisiko di kalangan remaja jalanan juga menempatkan mereka pada risiko tinggi terkena Infeksi Menular Seksual (IMS).
Demikian hasil penelitian yang dikemukakan oleh Pusat Penelitian HIV (PPH) Atma Jaya, Jakarta, Senin, 16 Mei 2016. "Peristiwa seks antar anak jalanan sudah cukup tinggi sehingga mendekati persoalan dengan cara abstinence (memilih tidak melakukan hubungan seksual) hampir tidak mungkin. Persoalan seks merupakan satu dari seribu persoalan-persoalan yang terjadi pada anak," ungkap Profesor Irwanto dari PPH saat ditemui di Universitas Atma Jaya, Jakarta Pusat.
Ditambahkan Profesor Irwanto bahwa pemerintah hanya memikirkan pendidikan anak jalanan. Namun, mereka kurang memikirkan isu tentang HIV di kalangan remaja yang tinggal di jalanan. Selain itu, pemerintah juga lebih melihat penyelesaian anak jalanan dalam durasi jangka pendek.
"Biasanya pemerintah hanya menghalau anak jalanan melalui razia dan mengirim ke panti sosial," tambah Kekek Apriana Dwi Harjanti, salah seorang peneliti di PPH Atma Jaya.
Melihat persoalan tersebut, PPH Atma Jaya melakukan penelitian awal kekerasan seksual pada anak jalanan. Tujuannya untuk mengembangkan program kebijakan dan sosial terkait HIV AIDS dan mengujicobakan secara inovatif kepada remaja jalanan sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
Baca juga:
Cara Asyik Si Mama Cantik BCL Mengasuh Anak
Video Pasangan Ibu & Anak Indonesia Memukau di Pencarian Bakat Inggris
Siapa Sangka, Anak-anak pun Bisa Terkena Nyeri Sendi
Mengapa Anak Mudah Sekali Ingat Pornografi?