Kenapa Tidak Boleh Selfie Kala Gerhana Matahari?

Selfie membuat seseorang melihat langsung ke matahari, ini bisa menyebabkan...

Feed.merdeka.com - Rabu, 9 Maret 2016, Indonesia akan menjadi negara yang beruntung bisa menyaksikan gerhana matahari total. Dari situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), alur totalitas gerhana membentang dari Samudra Hindia hingga utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat.

Jalur gerhana itu selebar 155 - 160 kilometer dan terentang sejauh 1.200 - 1.300 kilometer. Khusus buat Indonesia, kali ini jalur gerhana akan melintasi 12 provinsinya.

Fenomena alam yang cukup jarang terjadi ini akan memancing para netizen untuk berswa foto (selfie). Tapi ternyata Anda harus mengurungkan niat tersebut. Mengapa?

Dikatakan Daniel Hardiman-McCartney, spesialis mata di College of Optometrists, Inggris, selfie mengharuskan seseorang untuk mengatur posisi sedemikian rupa sehingga gerhana terlihat. Inilah yang nantinya akan membahayakan mata manusia.

Karena gerhana adalah proses yang relatif lambat, bisa jadi orang-orang akan secara tidak sengaja menatap matahari selama beberapa menit. "Meskipun gambar matahari di layar ponsel tidak berbahaya, tapi orang-orang mungkin akan berusaha melihat matahari dengan mata telanjang saat mengatur komposisi foto," kata Hardiman-McCartney seperti dilansir dari dream.co.id.

Peneliti dari College of Optometrists mengatakan tidak ada metode yang aman untuk melihat gerhana secara langsung bagi warga umum. Meskipun mereka menggunakan filter gelap seperti kacamata hitam atau melalui peralatan seperti kamera, teropong atau teleskop.

Para astronom pun menggunakan teleskop surya atau filter khusus saat menatap matahari saat mengalami gerhana. Mereka juga mengingatkan bahwa ada beberapa warga yang mengalami kebutaan dan kerusakan mata permanen akibat menatap langsung gerhana matahari.