"Mau mengkritisi? Silakan." Tapi...
Feed.merdeka.com - Akhir-akhir ini, Presiden Joko Widodo menyosialisasikan politik beretika. Sosialisasi ini bahkan sampai dia buat status di Facebook.
Politik beretika dan santun ini sebetulnya sudah dia singgung saat membuka Simposium Nasional Kebudayaan Tahun 2017 di Jakarta, 20 November lalu.
Dalam acara itu, Jokowi mengkritisi masih banyaknya elite politik yang tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat dan generasi muda.
“Coba kita lihat, banyak yang masih berteriak-teriak mengenai antek asing. Istilah-istilah seperti itu, mengenai antek aseng, mengenai PKI Bangkit," kata dia, seperti dikutip dari Setkab.go.id.
Jokowi kemudian menyinggung hal yang sama di di fanpage terverifikasi Presiden Joko Widodo. Dalam statusnya, Jokowi menjelaskan,"Politik yang beretika itu cukup sederhana, yakni mengedepankan karakter keindonesiaan kita."
Dia menilai, politik beretika itu seharusnya mengembangkan nilai-nilai kesantunan. "Bukan yang mencela, mencaci-maki, dan menjelekkan."
Dalam statusnya, akun Presiden Joko Widodo juga mengunggah foto sebagai berikut:
Status di fanpage terverifikasi itu sudah di-share lebih dari 3.600 kali. Status ini juga dikomentari ribuan warganet. Banyak warganet yang mendukung, namun banyak pula yang mempraktikkan imbauan Jokowi, yakni mengkritisi pemerintahan Jokowi. (ita)
NASA: Es di kutub cair, 5 kota di Indonesia terancam termasuk Jakarta
22 November 2017 07:0033.000 murid sekolah dasar di negara ini alami gejala depresi berat
21 November 2017 19:00