Gangguan kesehatan terkait selfie disebut selfitis.
Feed.merdeka.com - Ketika selfie atau swafoto apa sebenarnya motivasimu? Meningkatkan mood, nyari perhatian, atau justru mau adu eksis dengan orang lain?
Dalam beberapa kasus, selfie yang tak dilakukan hati-hati dapat membuat celaka pelakunya. Sudah banyak laporan menyebutkan selfie yang diakibatkan karena selfie.
Dikutip dalam Milis Kesehatan yang ditulis oleh Ari F Syam, Praktisi Klinis dan Staf pengajar FKUI/RSCM, Janarthanan Balakrishnan peneliti dari Nottingham Trent University menjelaskan gangguan kesehatan terkait selfie disebut selfitis.
Penyakit selfitis yaitu seseorang yang sudah mengalami kecanduan untuk melakukan selfie, membagi selfitis menjadi tiga kelompok--boderline, akut, dan kronik.
Pembagian itu didasarkan pada penelitian di salah satu negara dengan angka kematian tertinggi dalam hal selfie, India.
Pada penelitian tersebut 34 persen responden mengalami selfitis borderline, 40,5 persen mengalami selfitis akut dan 25,5 persen mengalami selfitis kronis. Pengambilan selfie yang obesif lebih banyak pada pria (57 persen) dibandingkan wanita (42,5 persen).
Pada penelitian ini juga diketahui bahwa kelompok umur 16-20 tahun lebih berisiko terjadinya selfitis. Sekitar sembilan persen responden selfie lebih dari delapan kali dalam sehari dan sekitar 25 persen membagi sedikitnya 3 gambar ke sosial media setiap hari.
Selanjutnya>>> Cari tahu apakah kalian termasuk orang yang ketagihan selfie?
Ngetril saat boncengi wanita, pengendara motor ini nyungsep ke semak-semak
20 Februari 2018 08:02Kocak, aksi wanita keringkan celana dalam di AC pesawat jadi viral
19 Februari 2018 18:00Wanita masih hidup setelah 11 hari dikubur, makamnya keluarkan jeritan
19 Februari 2018 16:01Temukan uang ratusan ribu di bawah ban mobil, yang dialami pria ini bikin ngakak
19 Februari 2018 19:02"Ditabok" Justin Bieber, komedian ini sebut Beliebers bakal lebih norak dan alay
19 Februari 2018 17:00