1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. P
  6.  » 
  7. PERISTIWA


  8. Reporter : Zika    19 Juli 2016 11:49

    Cleaning Service pun Menikmati Hasil Keuntungan Vaksin Palsu

    Mereka menikmati keuntungan di atas derita anak-anak.

    Feed.merdeka.com - Kejahatan kemanusiaan dilakukan oleh Rumah Sakit Harapan Bunda dengan menjual vaksin palsu pada pasiennya. Rumah sakit ini masuk dalam daftar 14 rumah sakit yang menjual dan menyuntikkan vaksin abal-abal itu. Daftar ini sendiri dirilis oleh Kementerian Kesehatan, Kamis, 14 Juli 2016.

    RS Harapan Bunda menyerahkan satu nama dokter, Indra Sugiarno, sebagai pelaku utama. Ia dianggap bersalah menggunakan vaksin tersebut pada pasien. Namun hal ini dibantah dokter Indra melalui yang dikirimkan lewat aplikasi pesan singkat, WhatsApp.

    Dalam pesan yang terkirim dari nomor pribadi sang dokter, ia mengaku sama sekali tidak tahu mengenai vaksin tersebut. Ia menggunakan vaksin tersebut setelah sebelumnya dokter-dokter anak yang lain di RS tersebut juga menggunakan vaksin yang sama.

    Pihak dr.Indra juga menolak jika disebut menerima selisih keuntungan penjualan vaksin tersebut. "1 rupiah pun tidak pernah digunakan untuk menafkahi keluarganya. Selisih harga yang tidak seberapa besar tersebut diatur oleh suster dan dinikmati secara bersama-sama oleh suster dan cleaning service yang berjumlah 52 orang," demikian bunyi pesan yang diterima salah satu pasien dr.Indra, Rista.

    Dalam penyangkalannya,dr.Indra juga memaparkan fakta pilu bahwa karena ketidaktahuannya mengenai vaksin itu, ia menyuntikkan vaksin tersebut ke anak dan cucunya. "Harga diri, profesi, anak kandung dan cucu kandung Dr.Indra serta pasien-pasien yang divaksin dari sumber yang sama adalah korban," papar pesan itu lagi.

    Pihak RS Harapan Bunda sendiri membuka memang hari ini hanya membuka posko pelayanan pengaduan vaksin palsu. Di posko itulah sejumlah orangtua datang untuk mendaftarkan bayinya.

    Namun, sampai jadwal buka yang ditentukan buka yakni pukul 09.00 WIB - 16.00 WIB, posko belum ada kegiatan apapun. Orangtua pasien yang sudah berdatangan sejak pagi menjadi kesal.

    Salah satu orangtua pasien sempat beradu mulut dengan pihak RS Harapan Bunda karena dianggap lamban dan tidak bisa menjawab berondongan pertanyaan yang diajukan oleh para orangtua korban.

    "Saya kecewa dengan humas rumah sakit Harapan Bunda karena lamban membuka posko pendaftaran dan minim informasi," ujar Novita Luciana, salah satu orangtua pasien vaksin palsu, saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Senin, 18, Juli 2016, seperti dilansir dari merdeka.com.

    Baca juga:

    Cerita Korban Vaksin Palsu yang Terjebak Bujukan Suster

    Penampakan Warga Menyerbu RS Pengguna Vaksin Palsu

    Heboh Foto Jadul Ahok Nongkrong Bareng Sheila Marcia

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES