Sebagian mendukung ada pula yang menolak karena dianggap justru biang macet dan hanya mengharapkan uang.
Feed.merdeka.com - Seiring dengan meningkatnya volume kendaraan, ruas jalan makin terasa berkurang. Akibatnya, kemacetan terjadi di mana-mana tak terkecuali jalan permukiman warga.
Jika sudah demikian, mau tidak mau warga setempat harus turun tangan karena ketiadaan polisi lalu lintas. Seorang pemuda yang biasa disebut 'Pak Ogah' coba mengantur jalan kendaraan agar saling bergantian. Biasanya mereka akan dibayar dengan uang Rp 500 sampai Rp 2.000.
Seperti yang terekam dalam video ini. Seorang pria sigap mengantur kemacetan di perempatan jalan. Dia mengomandoi mobil mana yang harus jalan lebih dulu. Peristiwa itu terjadi di Williem Iskandar/ Jl Pancing, Simpang Bhayangkara, Medan.
Keberadaan Pak Ogah di jalanan memang menuai pro dan kontra di masyarakat. Ada yang sebagian mendukung ada pula yang menolak karena dianggap justru biang macet. Tudingan mempersilakan jalan pada kendaraan yang memberikan uang sering kali terdengar.
Video ini pun demikian. Ada yang menyambut baik keberadaan Pak Ogah, namun tak sedikit yang merasa tak perlu.
"Sy pernah dlu dalam keadan jalan macet gada pak ogah bgtu alhasil ini ga mau kalah ono gak mau kalah yg ada ga bisa gerak sm sekali macet y,mnurut ku mmbntu kok," kata salah satu akun.
"Perlu di perhatikan kayanya... klw mw niat bntu bahasanya yg baik"... dn itu niat cari uang doaNg," komentar akun lainnya.
Kalau anda, apa tanggapannya soal keberadaan pak ogah ini?
Begini toh cara waria Thailand bikin payudara palsu, mirip-mirip asli
31 Juli 2017 16:18