5 Fakta Menyakitkan Soal Pernikahan yang Harus Anda Tahu

Jangan dulu menikah sebelum tahu fakta ini.

Feed.merdeka.com - Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ingatlah adagium ini,'Pernikahan itu bukanlah gabungan dari dua orang yang sempurna. Melainkan penyatuan dua individu berbeda yang bersedia menikmati segala kontras yang Anda.'

Ingat pula pernikahan tidak melulu berisi kebahagiaan. Tapi ada juga masa susah dan kesal yang harus Anda lewati bersama satu orang yang sama. Maka itu sebelum Anda menikah, pastikan dulu Anda tahu pahit-getirnya sebuah pernikahan seperti yang dilansir dari Lifehack.com berikut.

1. Pernikahan tak memberi kebahagiaan
Seperti dipaparkan sebelumnya, menikah tak selamanya memberi kebahagiaan pada seseorang. Anda harus merasa bahagia dari dalam diri sendiri, barulah kemudian Anda bisa menemukan kebahagiaan bersama orang lain.

2. Anak akan memberi tekanan pada hubungan Anda
Jangan marah dengan poin berikut. Karena anak selain bisa memberi kebahagiaan, juga memberi rasa stres pada pasangan yang sudah menikah. Anak akan membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan kekompakan Anda sebagai pasangan. Sesulit apa pun Anda membesarkan seorang anak, ingatlah selalu untuk mengimbangi hubungan pernikahan Anda.

3. Pernikahan bahagia itu butuh usaha
Jangankan hubungan pernikahan, hubungan pacaran pun butuh usaha dalam kesabaran dan kasih sayang. Maka itu tak usah iri dengan kebahagiaan pernikahan orang lain karena semua itu membutuhkan usaha yang keras.

4. Cinta di saat tak cinta
Sesebal Anda pada pasangan, Anda harus tetap mencintainya. Inilah salah satu resep utama sebuah pernikahan. Maklum, pernikahan itu tak selalu mulus. Akan ada halang rintang di hadapan Anda. Masalahnya, bersediakah Anda mencintainya di saat kondisi membuat Anda kehilangan rasa padanya?

5. Anda berdua tidak selamanya selalu tampak menarik
Daya tarik fisik pasangan akan memudar seiring waktu. Tapi bukan artinya Anda tidak lagi cinta padanya. Begitu pun sebaliknya, daya tarik Anda akan berkurang di hadapannya. Tenang saja, sejalannya waktu, pasangan akan melihat terminologi daya tarik sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar fisik.