Vagina memiliki metode pembersihan otomatis. Leher rahim dan dinding vagina memproduksi sejumlah kecil kendir yang akan luruh membawa sisa darah menstruasi, sel-sel tua, dan partikel-partikel asing lainnya keluar.
Tetapi ini bukan berarti Anda tidak perlu membersihkan vagina. Bersihkan area kewanitaan itu terutama setelah olahraga, selama menstruasi atau keputihan yang lebih banyak dari biasanya, atau bahkan setelah berhubungan seks. Menjaga kebersihan pribadi sangat penting untuk menghindari masalah pada vagina.
Pastikan Anda menyeka dari depan ke belakang saat membilas dan keringkan daerah vagina dengan baik dengan menepuk-nepuknya, jangan digosok, agar tak lembap dan menyebabkan infeksi ragi. Gunakan pakaian dalam yang kering dan bersih setiap hari.
5. Jarang ganti pembalut
Saat haid, para pakar kesehatan merekomendasikan untuk mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali (lebih sering, jika perdarahan Anda berat). Ini adalah praktik kebersihan pribadi yang baik demi mencegah vagina berbau anyir tak sedap.
Aturan ini tetap berlaku meski darah haid yang keluar hanya sedikit. Sebab, jika lama tak diganti, pembalut akan lembap dan memicu munculnya organisme asing peyebab infeksi saluran kemih, infeksi vagina, dan ruam kulit.
6. Berlama-lama pakai baju renang basah
Kebanyakan kolam renang mengandung klorin yang berfungsi untuk membunuh bakteri dalam air.
Namun, ketika Anda berlama-lama mengenakan baju renang yang lembap, sisa klorin yang menempel di bahan kain dapat masuk ke dalam vagina dan membunuh koloni bakteri baik yang seharusnya membantu vagina tetap sehat.
Akibatnya, Anda akan mudah merasa gatal-gatal hingga iritasi dan mengalami peradangan kulit yang berkaitan dengan segala macam masalah kesehatan vagina, infeksi ragi, bacterial vaginosis, hingga vaginitis.
Solusi terbaik adalah secepatnya menanggalkan baju renang basah setelah selesai berenang (atau pakaian dalam yang lembap sehabis berolahraga).
7. Tak handukan hingga kering
Perpakaian lengkap sebelum tubuh sepenuhnya kering setelah mandi sangat tidak sehat untuk kondisi vagina. Memakai celana dalam saat Anda masih setengah kering sama saja membiarkan daerah vagina menjadi ladang infeksi jamur.
Ragi menyukai tempat hangat dan lembap. Semua wanita memiliki ragi dan bakteri dalam vagina, tetapi ketidakseimbangan inilah yang memicu peradangan infeksi.
Luangkan sedikit waktu untuk mengeringkan vagina guna mencegah infeksi jamur, terutama jika Anda rawan terhadap kondisi ini.
8. Konsumsi makanan penyebab vagina bau
Makanan yang berbau kuat dan berempah memiliki potensi sebagai penyebab vagina bau, misalnya kopi, bawang, kari, dan rempah-rempah lainnya.
Konsumsi daging merah, susu dan produk susu, serta alkohol yang berlebihan juga dapat mengubah aroma vagina Anda.
Diet tinggi probiotik, seperti gandum utuh serta sayur dan buah-buahan dapat membantu menjaga keseimbangan pH alami vagina dan mungkin menghasilkan aroma yang lebih ringan.