1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. I
  6.  » 
  7. INSPIRATIF


  8. Reporter : Arman Maulana Azis    22 Desember 2015 12:36

    Cara Raisa dan Krisdayanti dan Berterima Kasih pada Sang Ibu

    Keduanya punya cara tersendiri untuk membuat ibu masing-masing bahagia.

    Feed- Merayakan Hari Ibu bukan semata-mata membebaskannya dari pekerjaan rumah tangga saja, tetapi membalas segala kebaikan, kasih sayang, dan bagaimana membuat ibu merasa bahagia memiliki kita sebagai anaknya. Banyak kegiatan yang dilakukan pada Hari Ibu, misalnya dengan membuat kartu ucapan, membantu pekerjaan ibu, atau sekadar memanjakan ibu dengan kemampuan yang kita bisa.

    Hal tersebut juga dilakukan Raisa Andriana. Pelantun lagu 'Terjebak Nostalgia' tersebut tidak pernah absen dalam memperingati Hari Ibu di 22 Desember. Bahkan ia mengaku selalu terkenang dengan kegiatan-kegiatan semasa kecilnya yang dilakukan di sekolah saat merayakannya.

    “Waktu masih kecil di sekolah, kayak bikin kartu, terus ada performance untuk Hari Ibu. Pengalaman-pengalaman yang sangat mengesankan,” kata Raisa saat ditemui di Ocha-Bella, Menteng, Jakarta Pusat, kepada awak Feed.id

    (Bunga dari Raisa di perayaan Hari Ibu via Instagram)

    Dengan kesibukannya sebagai penyanyi, Raisa mengaku jarang mempunyai waktu luang bersama sang ibu. Karena itu pada Hari Ibu ini ia memutuskan untuk berlibur agar bisa membahagiakan sang Bunda. “Seminimal mungkin apa yang bisa kita lakukan buat ibu, kita lakukan. Hari ibu kan cuma sekali, masa ngga punya waktu?” tambahnya.

    Sementara penyanyi senior Krisdayanti merasa sangat bersyukur masih bisa melihat Mama di Hari Ibu ini. Krisdayanti pun mengaku ingin meniru sang Mama yang mampu menjadi seorang sahabat, partner ,dan istri yang baik buat keluarga.

     

    Sedikit perspektif tentang Hari Ibu Sejarah mencatat bahwa hari ibu lahir dari peristiwa perjuangan kaum perempuan yg dikeluarkan melalui dekrit Presiden Soekarno pada 22 Desember 1959 untuk mengenang diselenggarakannya kongres perempuan pertama pada 1928 di Yogyakarta. Peristiwa itu adalah salah satu tonggak sejarah penting bagi perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pada tanggal tsb para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se Nusantara berkumpul menyatukan pikiran Dan semangat utk berjuang menuju kemerdekaan Dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang dibahas antara lain persatuan perempuan Indonesia,keterlibatan perempuan Dalam pembangunan , perdagangan perempuan, perbaikan gizi ibu Dan anak, serta pernikahan usia dini. Dari paparan tersebut tercermin misi diperingatinya Hari Ibu lebih untuk mengenang semangat perjuangan para perempuan Indonesia untuk bersatu Dan memperbaiki kualitas perempuan Indonesia. Kata IBU barangkali telah merancukan pemaknaan hari ibu sebagai Mother's day, Dan karena bukan menggunakan kata perempuan atau hari perempuan. Maka ketika di negara lain orang memaknai Mother's day sebagai hari menyayangi ibu , sangat berbeda dengan Hari Ibu Dalam konteks sejarah Indonesia.. *ini adalah cuplikan tulisan Mariana Amiruddin di Kolom bahasa Majalah Tempo. Tapi apapun sejarah Dan latar belakangnya hari ibu tetap spesial buat kita semua. Selamat hari ibu..

    A photo posted by Krisdayanti (@krisdayantilemos) on

    "Bersyukur masih bisa lihat Ibu, dan mesti tidak sepenuhnya dia sehat. Memang kodrat perempuan'kan kembali ke rumah. Jadi bisa memaknai rumah tidak hanya tempat singgah, jadi buat suasana sehat dalam rumah," ujar Krisdayanti seperti dikutip dari Kapanlagi.com

    (Arman Maulana Azis/Zika Zakiya)

    Baca juga:

    Mama-Mama Paling Tenar di Indonesia

    'Percayalah', Afgan dan Raisa Hanya 2 Jam Saja

    Hati Teriris Mendengar Ucapan Selamat Tinggal Farhan pada Jenazah Putranya

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES