Hipertensi pada ibu hamil dapat terjadi sebelum atau saat masa kehamilan.
Feed.merdeka.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi naik bisa terjadi pada siapa saja termasuk ibu hamil. Kondisi ini tidak selalu berarti berbahaya bagi kehamilan. Dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH menjelaskan hipertensi pada ibu hamil dapat terjadi sebelum atau saat masa kehamilan.
"Sebelum Anda hamil sebaiknya periksakan terlebih dahulu apakah mudah terserang hipertensi atau tidak," ungkap dr.Tunggul saat ditemui di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
Jika hipertensi sudah ada sebelum hamil, tindakan yang pertama harus Anda jalani ialah mengevalusi fungsi ginjal dan jantung. Data-data tersebut disimpan agar dokter dapat menangani lebih tepat.
Jika ibu hamil kelebihan berat badan, dokter mungkin menyarankan mengurangi berat badan berlebih sebelum mencoba untuk hamil. "Wanita hamil biasanya akan bertambah berat badannya karena volume air yang bertambah dalam tubuh. Hal ini dapat mempersulit tekanan darah dengan baik," ungkapnya lagi.
Sebaiknya Anda mengurangi konsumsi garam kurang dari 2,4 g (2.400 mg) sodium per hari. Hal ini setara dengan satu sendok teh garam meja per hari. Mengurangi asupan natrium akan bekerja lebih baik dan meningkatkan konsumsi kalium. Hindari makanan olahan seperti junk food dan makanan yang digoreng.
Namun, ketika hipertensi timbul ketika masa kehamilan dapat mengakibatkan keracunan kehamilan. Oleh sebab itu selalu kontrol dengan baik kondisi Anda dan janin.
"Perhatikan tekanan darah baik atau tidak, berat badan tidak bertambah, urine tidak mengalami kebocoran, serta obat-obatan yang diberikan tidak boleh mengganggu perkembangan janin," ujar dr Tunggul.
Jika ibu hamil memiliki pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya yang mengakibatkan persalinan sebelum usia kehamilan 34 minggu atau ibu hamil yang memiliki pre-eklampsia lebih dari satu kehamilan sebelumnya, dokter mungkin akan merekomendasikan aspirin dengan dosis rendah. Yakni antara 60 dan 81 miligram pada saat akhir trimester pertama.
Dokter mungkin juga menyarankan agar ibu hamil dirawat di rumah sakit beberapa hari sebelum kelahiran untuk menghindari komplikasi. Jika ibu hamil mengalami komplikasi lainnya, mungkin dibutuhkan induksi yang lebih awal.
Jika ibu hamil memiliki hipertensi berat, mungkin akan diberi obat selama persalinan untuk membantu mencegah kejang. Dalam beberapa kasus, kelahiran dengan operasi caesar justru diperlukan.
Baca juga:
Hati-hati, Hipertensi Mengakibatkan Cepat Pikun