Mereka tidak memiliki hak seperti layaknya kaum pria.
Feed - RA Kartini sukses menjadi pelopor penegakkan hak-hak wanita Indonesia. Jerih payahnya berbuah manis berupa kedigdayaan wanita dalam banyak bidang yang biasanya dihuni kaum pria. Sebut saja pilot, dokter, insinyur, peneliti, sampai kernet angkutan kota. Wanita Indonesia bisa melakukan semua profesi itu.
Meski demikian, tidak semua negara memiliki "Kartini" yang bisa memperjuangkan hak-hak wanita. Lima negara di bawah ini contohnya. Perempuan dianggap hanya sebagai objek dan tidak mempunyai hak seperti pria.
via www.aecom.com
Arab Saudi
Meski sudah ada wanita di Arab Saudi yang menempuh pendidikan tinggi hingga tingkat universitas, tingkat buta huruf wanita di negara ini mencapai 90 persen. Wanita tidak bebas bepergian karena harus didampingi ayah, saudara, atau suami. Wanita juga dilarang mengendarai mobil, melakukan tindakan bisnis, atau menjalani prosedur medis tanpa didampingi para pendampingnya.
Pakistan
Pakistan memiliki contoh buruk dalam hal pernikahan anak di bawah umur. Hukum negara memang menjelaskan bahwa usia legal untuk menikah adalah 16 tahun, tapi masih banyak ditemukan kasus pemaksaan pernikahan gadis-gadis di bawah angka tersebut. Kebudayaan lokal juga mengizinkan pembunuhan wanita yang dianggap memalukan keluarganya.
Mali
Negara ini salah satu yang termiskin di Afrika. Maka itu akses untuk pendidikan dan kesehatan sangat rendah bagi perempuan dan laki-laki. Namun perempuan mengalami nasib terburuk karena dipaksa menikah, dijual untuk perdagangan manusia, dan menjalani perkosaan yang dianggap hal biasa.
Guatemala
Pada saat Perang Sipil Guatemala berkobar (1960 - 1990) terjadi peningkatan pembunuhan kaum wanita yang dilakukan oleh kaum pria. Peristiwa yang disebut femisida ini biasanya diawali dengan penyiksaan, perkosaan, dan berakhir dengan pembunuhan hingga akhirnya tubuh korban dibuang layaknya sampah. Hingga sekarang hanya sekitar dua persen dari kasus ini yang masuk ranah hukum untuk diselidiki.
Somalia
Negara ini sudah berjuang dengan baik untuk hak-hak wanita karena sudah memiliki perwakilan di kursi parlemen. Namun masalah penyerangan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan tuntas.
Baca juga: Alamak, Cantiknya Pilot Wanita Indonesia
5 Negara Paling Banyak Dihuni Wanita Cantik
Wanita-Wanita Cantik yang Tewas Mengenaskan