1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. L
  6.  » 
  7. LIFESTYLE


  8. Reporter :     31 Januari 2018 19:31

    Kapan sakit kepala harus konsultasi ke dokter?

    Umumnya, sakit kepala tidak berbahaya dan akan hilang dengan obat warung. Tapi...

    Feed.merdeka.com - Sakit kepala adalah salah satu penyakit yang dianggap biasa saja. Orang cenderung membiarkan sakit kepala itu atau mengonsumsi obat warung.

    Namun, ada sejumlah penyakit serius dimana sakit kepala adalah salah satu gejalanya. Dokter di Overland Park, Kan, mengaku selalu heran karena banyak pasiennya yang mengeluhkan sering sakit kepala, tapi memilih untuk mendiamkannya.

    "Beberapa orang tahan hidup dengan rasa sakit kepala itu," kata dia, seperti dikutip dari laman Science Alert, 31 Januari 2018.

    Tension Type Headache (TTH) merupakan sakit kepala yang umum dialami orang. Sekitar 30-70 persen populasi pernah mengalami sakit kepala ini, demikian kata Nauman Tariq, Direktur Pusat Sakit Kepala di Johns Hopkins Medicine in Baltimore.

    Penyakit jenis ini memang tergolong ringan dan bisa sembuh dengan obat-obatan yang dujual bebas. Sementara sakit kepala tipe migren, imbuh Tariq, mempengaruhi 12-27 persen populasi.

    Frekuensi sakit kepala pada setiap orang pun berbeda-beda. Mulai dari 2 kali setahun hingga setiap hari.

    Munger, Presiden American Academy of Family Physicians, mengatakan, sakit kepala memang umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, jangan juga Anda meremehkan sakit kepala karena beberapa penyakit serius seperti tumor otak dan aneurisma ditandai dengan sakit kepala loh.

    Jadi, kapan kita mewaspadai sakit kepala dan menemui dokter?

    Hal itu tergantung pada frekuensi dan tingkat keparahan. Orang harus ingat juga bahwa obat pereda sakit kepala seperti aspirin dan ibuprofen memiliki efek negatif pada tubuh jika dipakai dalam jangka panjang.

    Oleh karena itu, Munger punya aturan 'dua' dalam menentukan kapan harus ke dokter. "Sakit kepala yang terjadi lebih dari dua kali seminggu dan ini berlangsung lebih dari dua minggu."

    Meski bukan sakit kepala yang parah, jika sudah sesuai aturan di atas, dia menyarankan orang untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

    Dokter biasanya akan bertanya lebih dalam mengenai sakit kepala itu, seperti kapan mulai terjadi, apa yang dirasakan pasien, dan apa yang memicu sakit kepala itu.
    Jika memang sakit kepala itu muncul karena ada pemicunya, pasien biasanya diminta untuk menghindari pemicu tersebut. Mulai dari stres, minum alkohol, bergadang, dan sebagainya.

    Lokasi sakit kepala juga bisa menjadi petunjuk dokter untuk menentukan jenisnya. TTH biasanya muncul dari kepala bagian belakang kepala dan naik hingga ke bagian atas. Sakit kepala ini muncul karena ketegangan otot.

    Sakit kepala sinus cenderung muncul di bagian wajah, terutama di bawah mata. Sementara migren biasanya terpusat di satu sisi kepala saja.

     

     

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES