Sabtu dan Minggu, 17 - 18 Oktober 2015, masyarakat dapat menikmati beragam varian makanan Korea di K-Food Fair.
Feed- Anda pecinta semua yang berbau Korea akan terlonjak gembira dengan kabar ini: K-Food Fair 2015 tiba di Jakarta! Acara yang didukung oleh Korean Minisitry of Agricultre, Food, and Rural Affairs (MAFRA) dan Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corporation ini akan digelar selama tiga hari di dua lokasi berbeda.
Hari pertama dilaksanakan pada Jumat, 16 Oktober 2015, di Hotel Mulia, Jakarta. Acara ini dibuka dengan Business-to-Business, Export Consultation Meeting, dan K-Food Halal Seminar. Sementara di hari Sabtu dan Minggu, 17 - 18 Oktober 2015, masyarakat dapat menikmati beragam varian makanan Korea sambil menikmati pertunjukan khas Negeri Ginseng itu di Mal Kota Kasablanka.
via english.visitkorea.or.kr
Rangkain gelaran K-Food Indonesia 2015 diawali dengan seminar K-Food Halal. Seminar menjelaskan bagaimana proses sertifikasi halal yang dilakukan banyak merek makanan asal Korea agar dapat diterima di Indonesia. Dikatakan oleh Jae Su Kim, President Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corporation, saat mendekati pasar bisnis Indonesia, mereka bahwa menyadari 87 persen dari penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam.
"Untuk itu kami berusaha sebaik mungkin agar menyajikan ragam makanan yang lezat namun halal, sehingga dapat dikonsumsi masyarakat Indonesia," ujar Jae saat memberikan seminar di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2015.
(Jae Su Kim [tengah, berjas hitam] President aT, Korea Agro-Fisheries and Food Trade, dalam seminar di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2015. Foto: Anisha Saktian.P)
Pemahaman akan pentingnya kehalalan sebuah makanan menjadi salah satu alasan utama K-Food Halal seminar digelar. "Berbagai informasi tentang sertifikasi halal membuat semua pihak terkait lebih memahami makna halal, sehingga dapat diterapkan dengan baik," ungkap Jin Soek Baek, General Director of Export Business Office of aT.
Dalam seminar tersebut hadir pula Ir. Tetty Helfery Sihombing, Direktur Standarisasi Produk Makanan BPOM. Ia menjelaskan Korea menduduki peringkat ketiga negara yang sering melakukan impor ke Indonesia. "Bahan makanan yang sering diimpor adalah mi instan, makanan ringan, dan kue," tambah Tetty.
Selain itu, Lia Amalia selaku Director of Division Socialization and Promotion LPPOM MUI menjelaskan bagaimana caranya mendapatkan sertifikat halal dari lembaga MUI. "Dalam pendaftran lebel halal, ada beberapa undang-undang untuk menyetujui lolos atau tidak merek makanan menjadi halal," kata Lia. (Anisha Saktian.P/Zika Zakiya)
Baca juga:
8 Makanan Pereda Sakit Warisan Nenek Moyang Kita
Menggemaskan, Ketika Kakak Bertemu Adik Bayi untuk Pertama Kalinya
16 Oktober 2015 15:11