Kumulonimbus jadi musuh bagi para kapten pilot peswata. Mengapa?
Feed - Awan Kumulonimbus menjadi kambing hitam terkait kabar hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat yang sempat meminta terbang ke ketinggian 38.000 kaki itu diduga masuk ke dalam gerombolan awan yang paling ditakuti para pilot.
Awan ini terbilang salah satu jenis awan yang masuk kategori bahaya dan harus dihindari para pilot. Layaknya monster besar, awan ini punya wujud vertikal menjulang, tinggi dan sangat padat.
Kumulonimbus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer . Lalu bagaimana nasib pesawat yang masuk ke dalam Kumulonimbus? Berikut bahanya.
1. Angin Besar Disertai Petir
via sparkyhub.com
Pesawat AirAsia QZ8501 dengan rute penerbangan Surabaya tujuan Singapura ini diperkirakan masuk ke dalam gumpalan awan Kumulonimbus. Awan jenis ini punya elemen yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan.
Wujudnya tak hanya padat, petir, dan disertai angin yang naik turun jadi kendala besar yang harus dihindar kapten pesawat.
Petir yang berada di jantung awan bisa menimbulkan curah hujan tinggi dan angin kencang. Biasanya, petir itu akan menghilang setelah 20 menit dan bisa muncul dengan intensitas yang lebih tinggi setelah datang energi matahari di atmosfer. Baca selengkapnya di Bahaya Awan Cumulonimbus.
2. Bikin Pesawat Rusak
Bahanya tak hanya berangin dan petir. Kumulonimbus ini juga punya karakter tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan.
Fatalnya, jika ada pesawat yang masuk ke dalam awan ini bisa membuat mesin dan sayap pesawat dipenuhi es. Kalau sudah begitu kecepatan pesawat akan berkurang dan pesawat akan jatuh karena kurang kecepatan untuk naik. Baca selengkapnya di Bahaya Awan Kumulonimbus.
3. Pesawat Terpelanting
via ilikr.net
Kumulonimbus ini jadi ‘musuh’ bersama para kapten pesawat. Pesawat bisa tepelanting dan tebanting jika masuk kedalam perutnya. Bahkan Pesawat yang tahan badai pun disarankan tak melawan awan tersebut. Baca selengkapnya di Bahaya Awan Kumulonimbus.
4. Harus Dihindari Pilot
via abc.net.au
Setiap penerbangan, kapten pesawat selalu diinstruksikan untuk menghindari awan Kumulonimbus. Awan ini merupakan awan aktif dengan kecepatannya bisa sampai 110 knot atau 20 km/jam dan lebar hingga 20 km serta ketinggian 20 km yang wan aktif.
Pilot yang mengetahuinya adanya awan Kumulonimbus, biasanya selalu mengambil keputusan untuk memindah rute pesawat, bisa ke kanan, kiri, atas, atau bawah cumulonimbus. Baca selengkapnya di Bahaya Awan Kumulonimbus. (Ism)
Tobat Bintang Panas: Jadi Ahli Agama Hingga Aktivis Anti-Pornografi
28 Desember 2014 09:00