5 Destinasi Mencari Hantu di Indonesia, Berani Coba?

Feed - Indonesia memiliki banyak cerita urban mengenai hal-hal seram di tiap daerah. Ini berhubungan dengan budaya setempat yang akhirnya berkembang menjadi mitos dan dongeng. Meski keberadaan hal-hal ini tidak bisa dibuktikan secara sains, masyarakat masih menganggapnya menarik. Anda yang suka akan destinasi macam ini bisa melihat lima lokasi berikut:

via Wikipedia.com

1. Museum Fatahillah, Jakarta
Lokasi yang berada di wilayah Kota, Jakarta, ini berisi beberapa museum yang berisi rekam sejarah Indonesia. Namun, museum-museum ini ternyata memiliki cerita urban mengenai makhluk tidak kasat mata yang ada di dalamnya.

Salah satunya Museum Bahari yang dilaporkan adanya penampakan sosok Noni Belanda sampai lukisan yang bergerak. Sementara di bangunan utama Museum Fatahillah terdapat penjara bawah tanah yang sering mengeluarkan suara misteri di malam hari. 

Dalam salah satu ruangan terdapat pedang yang digunakan untuk menghukum mati para tahanan. Pedang tersebut cukup panjang dan besar, kabarnya darah para tahanan yang ada di pedang tersebut tidak dicuci dan dibiarkan begitu saja.

2. Jalan Tongkeng, Bandung, Jawa Barat
Jalan Tongkeng memiliki cerita yang mirip dengan urban legend di Eropa yakni headless soldier --prajurit tanpa kepala. Banyak laporan dari masyarakat yang melihat adanya penampakan prajurit yang akan turun dari kudanya kemudian mengambil kepalanya yang terputus.

via seputarsemarang.com

3. Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah
Inilah lokasi yang keangkerannya ternama hingga ke dunia internasional. Bahkan hantu dan setan menjadi "jualan" utama Lawang Sewu di situs resmi Wonderful Indonesia. Salah satu acara ternama berjudul 'I Wouldn't Go In There' juga pernah mendokumentasikannya sebagai salah satu lokasi paling seram di Indonesia. Lihat videonya di tautan ini.

Bangunan ini merupakan produk kolonial Belanda yang dibangun tahun 1904 dan 1907. Saat itu, gedung ini berfungsi sebagai markas utama perusahaan kereta api Hindia (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij). Namun, masuk Perang Dunia II, gedung ini berubah fungsi menjadi markas tentara Jepang. 

via indonesiaindonesia.com

4. Kuburan bayi, Kambira, Toraja, Sulawesi Selatan
Masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan dikenal memiliki kepercayaan hidup sesudah mati yang unik. Meskipun sudah memeluk agama modern (Islam dan Kristen) mereka yang sudah meninggal dunia akan dimasukkan ke kubur batu dengan diiringi perayaan besar. Itulah yang membuat wilayah ini dikenal sebagai salah satu destinasi "kematian".

Salah satu lokasi yang membuat bergidik adalah makam bayi di Kambira. Bayi yang dimakamkan di sini bukan dimasukkan ke dalam batu, melainkan ditanam di pohon. Syaratnya, bayi-bayi ini masih berusia di bawah enam bulan, belum tumbuh gigi susu, belum bisa jalan, dan masih menyusui.

via www.travelesia.co

5. Gua Borallah, Huta Pungkut, Tapanuli Selatan
Goa ini pernah digunakan pejuang-pejuang Indonesia di masa kemerdekaan. Cerita urban setempat menyebut sekitar tahun 1834, seorang Syekh yang bernama Dapit melalui Pagaran Siayu, Hutapungkut Julu, mendatangi goa tersebut. Kedatangan Syekh tersebut dalam rangka mencari kawannya yang hilang.

Saat itu yang berani masuk ke dalam goa hanyalah Syekh Dapit sendirian. Setelah ia keluar dari dalam goa, Syekh tersebut secara tiba-tiba menghilang entah kemana. Menurut cerita beberapa warga, Syekh tersebut adalah bangsa Jin yang menjelma menjadi wujud manusia. Sebelum Syekh itu menghilang, ia memberikan nama gua tersebut dengan sebutan Goa Boralla.