Ada baiknya kebudayaan Indonesia soal membuka sepatu. Berikut penjelasannya.
Feed - Kebiasaan berbudaya di masyarakat Indonesia untuk membuka alas kaki setiap masuk ke rumah ternyata bermanfaat besar. Sebab, kebiasaan ini menjadi penangkal masuknya bakteri jahat ke dalam rumah sekaligus mencegah pemaparan penyakit ke diri Anda dan keluarga. Fakta ini didukung oleh sains melalui penelitian dari University of Houston, Amerika Serikat.
Disebutkan dalam studi tersebut bahwa sekitar 40 persen sepatu membawa bakteri Clostridium difficile. Ia bukan hanya terdapat di bawah sol sepatu, tapi juga hinggap di bagian atas dan bawah sepatu, atau setiap tempat yang mengandung debu. Selain susah ditanggulangi, bakteri ini juga bisa bertahan di permukaan yang kering dalam durasi waktu lama.
(Clostridium difficile via www.foodpoisonjournal.com)
Persoalan lain dari Clostridium difficile ini adalah ia kebal terhadap beberapa jenis anti-biotik. Akibatnya, mereka yang terkena paparan Clostridium difficile akan sulit untuk diobati. Ia akan menyerang bagian batas luar usus dan menyebabkan radang.
Selain bakteri tersebut, ada beberapa ancaman kesehatan lain dari sepatu yang masuk menginjak-injak lantai rumah. Anda tentu paham bahwa alas sepatu sudah menginjak berbagai macam kotoran, debu, dan semua materi yang tidak sehat. Ini akan menjadi sarang yang menyenangkan untuk bakteri berkembang biak.
"Itu artinya ada potensi bakteri yang membahayakan akan hidup selama beberapa hari bahkan pekan di sepatu Anda," demikian dikatakan dr. Reynolds, seorang pakar mikrobakteri dari University of Arizona seperti dikutip dari Lifehacks.org.
University of Arizona sempat melakukan perhitungan jumlah bakteri di sepatu dan mencapai angka 421 ribu unit bakteri dan dibagi menjadi sembilan bagian. Meski demikian, kesemuanya bisa menyebabkan masalah kesehatan serius pada manusia. Mulai dari infeksi mata, paru-paru, dan perut.
Baca juga:
Menurut Sains, Usia Ideal Untuk Menikah Adalah...