Ia sudah diminta mengucap selamat tinggal pada bayinya sebelum operasi.
Feed - Vicky Dickenson tengah didorong ke ruang operasi, ketika dia mengulurkan tangannya ke atas benjolan perutnya. Diam-diam dia mengucapkan selamat tinggal pada bayi yang tengah menendang di dalam dirinya dengan air mata berlinang di pelupuk matanya.
“Dokter bilang bayi saya tidak akan bertahan selama operasi kanker saya,” ujarnya dengan suara lirih.
Tiga hari sebelumnya, dokter menemukan tumor seukuran bola rugbi di perutnya. Dan untuk menyelamatkan hidupnya, dokter harus membuang 30% bagian dari perutnya dan 70% dari ususnya.
via mirror.co.uk
Dan, yang lebih mematahkan hati, ahli bedah mengatakan kepada Vicky, yang tengah hamil 20 minggu, bahwa bayi yang tengah dikandungnya tidak akan selamat saat operasi.
Kata dokter, tanpa operasi, ibu dan anak akan mati juga karena kanker Vicky begitu agresif.
"Tapi ketika aku sudah pasrah, aku menangis lega dan gembira ketika dokter bedah mengatakan bayi saya selamat," kata Vicky, 34 tahun, warga Warrington, Cheshire seperti dikutip Mirror.co.uk.
"Itu sebuah keajaiban."
via mirror.co.uk
Tapi setelah operasi lewat, ancaman belum berakhir. Ia masih harus menjalani kemoterapi. Ia diperingatkan masih ada kemungkinan tinggi bayinya keguguran. dia dan tunangannya, Joeie, hanya bisa pasrah.
Namun bayi itu berhasil melewati momen berat itu. Bayi itu lahir lewat operasi caesar saat berumur 36 minggu. Ia diberi nama Jessica Joy.
"Jessica Joy adalah keajaiban kami," kata Vicky.
Vicky adalah seorang juru tulis lingkungan di Rumah Sakit Warrington. Ia sudah memiliki seorang putri bernama Maia yang lebih tua 16 bulan, buah cinta dia dengan Joeie, seorang seniman. Lalu dia hamil lagi
Dia telah mengeluh sakit perut sejak kelahiran anak pertamanya. Dokter saat itu hanya meresepkan obat pencahar karena menyangka dia hanya sakit sembelit.
via mirror.co.uk
Rasa sakit itu menjadi lebih buruk ketika Vicky hamil anak kedua. Vicky sempat kehilangan berat badan dan mulai menderita muntah parah.
Scan MRI akhirnya mengungkap penyebab sakit Vicky. Hasil itu menemukan sesuatu yang menakutkan: tumor di ususnya sudah menyebar ke perutnya.
"Dokter bedah saya mengatakan itu adalah kasus langka, hanya satu dari satu juta kasus. Saat seorang wanita muda seusia saya yang tengah hamil ternyata mengalami kanker usus parah. Saat itu saya tengah hamil 20 minggu,” ujarnya.
Dokter menyatakan kemungkinan besar bayinya tak selamat. Joeie dan Vicky, yang telah hidup bersama selama 15 tahun, terkejut ketika mereka mendengar berita itu.
"Aku hanya menangis dan bertanya kepadanya apa yang harus kita lakukan?" kenang Vicky.
Joeie takut memikirkan kehilangan Vicky. Ia juga akan hancur karena sadar putri pertama mereka, Maia, mungkin harus tumbuh tanpa kehadiran ibunya.
Lalu Vicky didorong ke ruang operasi. Dan keajaiban terjadi.
via mirror.co.uk
Kini, setiap hari yang berlalu terasa seperti sebuah kemenangan bagi Vicky. Ketika dia keluar dari meja operasi tiga minggu kemudian, bayi itu masih hidup, tetapi petugas medis memperingatkan masih ada kemoterapi.
Setelah menjalani lima sesi kemoterapi, scan menunjukkan bayi itu tetap hidup dan dokter memutuskan untuk melakukan operasi caesar. Dan Jessica Joy lahir pada tanggal 5 Maret tahun ini
"Kami memutuskan untuk memanggilnya Jessica Joy karena ia telah membuat kami sangat bahagia."
Dua minggu setelah kelahirannya, Vicky kembali kemoterapi untuk 'mencuci' sel-sel kanker liar.
Pengobatan itu sukses. Dan pada bulan Juni tahun ini Vicky dinyatakan bebas dari kanker.
Baca Juga:
Tips Cara Mendeteksi Kanker Payudara