Cerai itu menyakitkan. Tapi apa bisa dikata jika tidak bisa dihindari.
Feed - Perceraian, kata yang paling ditakuti setiap pasangan yang sudah menikah. Namun harus dimaklumi tidak semua orang bisa menepati janji pernikahan hingga perkawinan pun harus kandas di tengah jalan.
Khusus untuk Indonesia, angka perceraiannya dianggap paling tinggi di Asia-Pasifik. Data dari BKKBN menyebut bahwa rata-rata satu dari sepuluh pasangan menikah berakhir dengan perceraian di pengadilan. Jika kemalangan ini tidak bisa Anda hindari, sebaiknya simak dulu perihal perceraian yang harus Anda tahu.
via www.divorce411magazine.com
1. Anda tidak sendiri
Perceraian adalah hal memalukan di masa lalu. Tapi kini perceraian adalah hal biasa dan Anda tidak sendiri melaluinya. Data Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI tahun 2010 melansir bahwa dari dua juta pasangan menikah tahun 2010 saja, 285.184 pasangan bercerai. Sedangkan di Inggris paling tidak terjadi terjadi 120 ribu perceraian tiap tahunnya.
2. Makan waktu lama
Perceraian tidaklah semudah itu. Akan ada banyak tingkatan dan tahapan yang harus Anda lalui untuk bisa memutus ikatan pernikahan.
3. Emosi hebat
Perceraian akan membuat Anda melalui duka yang nyaris sama dengan kehilangan seseorang karena meninggal dunia. Demikian dikatakan Phyllida Wilson dan Maxine Pillinger dari buku A Woman’s Guide to Divorce.
4. Pilih pengacara tepat
Pengacara yang akan mewakili Anda di pengadilan haruslah mereka yang cocok secara personal dengan Anda. Sebab, Anda akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membahas hal-hal yang sangat mendetail mengenai privasi. Penting juga untuk membangun rasa percaya kepadanya. Jika Anda merasa ada yang tidak beres, jangan ragu untuk menanyakan atau bahkan memutuskan tali kerja sama.
5. Kuatkan lingkaran dalam
Momen perceraian adalah saat-saat di mana Anda ringkih. Maka itu kuatkan diri Anda dengan membentengi diri dengan sahabat dan keluarga terdekat. Mereka akan menjadi penguat yang sangat efektif.
via © Andrey Burmakin | Dreamstime.com
6. Batasi komunikasi
Pikirkan dengan baik setiap bentuk komunikasi yang akan Anda bagi. Tulis dulu rancangan dasar jika harus mengirim email atau surat berkekuatan hukum apa pun. Batasi pula sharing di media sosial.
7. Anda dan mantan akan terus berhubungan
Cerai bukan artinya putus hubungan total, apalagi saat Anda memiliki anak bersama. Bila masih memungkinkan untuk terjadi, Anda bisa berdiskusi dengan mantan hal-hal apa yang bisa mereka lakukan untuk kepentingan anak.