Spa untuk ibu hamil sebaiknya dilakukan pada trimester kedua masa kehamilan.
Feed.merdeka.com - Perawatan tubuh seperti spa memang sudah menjadi rutinitas bagi sebagian wanita. Memang perawatan ini menjadi favorit bagi wanita karena selain untuk mempercantik diri, spa dapat memanjakan dan merileksasi tubuh.
Bagi wanita yang tidak hamil perawatan ini memang aman-aman saja. Tapi bagaimana jika Anda sedang hamil? Ita Listya, Director Bimasena Spa, menjelaskan tidak semua spa boleh dilakukan oleh ibu hamil. Ada gerakan spa yang sesuai dengan ibu hamil serta tidak boleh menggunakan Aromatherpy karena dapat membahayakan janin yang mengakibatkan keguguran.
"Spa memang baik ibu hamil untuk relaks, namun harus memperhatikan posisi yang tepat dan tidak boleh menggunakan aromatherpy. Cukup menggunakan bunga-bungaan dan pire oil saja," ujar Ita, saat ditemui di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Spa untuk ibu hamil sebaiknya dilakukan pada trimester kedua masa kehamilan. Gerakan spa tidak boleh membahayakan ibu hamil, cukup dengan message di tangan dan paha dengan posisi miring atau duduk.
"Spa saat hamil, posisi yang aman ialah miring dan duduk, cukup pijat kaki dan paha agar tidak pegal selama kehamilan dan membuat mood menjadi lebih baik," tambah Ita.
Melakukan pijat selama hamil boleh-boleh saja, selama pijat yang dilakukan adalah pijatan yang lembut, mampu memberikan efek relaksasi, memperlancar peredaran darah, dan bukan pijatan yang menekan sekitar area perut. Bila dilakukan dengan benar, pijat selama hamil yang dilakukan sebanyak 1 – 2 kali seminggu bisa bermanfaat bagus bagi ibu hamil.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah soal posisi pijat selama hamil. Setelah kehamilan menginjak usia 18 minggu, maka sebaiknya ibu hamil tidak boleh dipijat dalam posisi berbaring datar (telentang), karena rahim yang semakin besar dan berat dapat menekan pembuluh darah vena cava sehingga bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Praktisi pijat khusus ibu hamil pastinya tahu bagaimana cara terbaik untuk melakukan pijat selama hamil. Serta facial boleh dilakukan namun dengan bahan yang alami,
Hot tub, sauna dan body warp sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Aktivitas tersebut dapat meningkatkan suhu tubuh ibi hamil sehingga tidak aman untuk bayi, dan berisiko cacat lahir.
Perawatan di spa banyak menggunakan minyak esensial tertentu, di antaranya adalah minyak esensial dari almond, kemangi, chamomile, kayu manis, cengkeh, adas, cemara, jahe, serai. Beberapa minyak esensial tersebut ada yang menimbulkan efek toksik, menimbulkan kontraksi rahim, dan ada juga yang bisa membuat kulit menjadi semakin sensitif. Aromaterapi sebaiknya tidak dilakukan selama kehamilan trimester pertama yaitu sebelum usia kehamilan menginjka 12 minggu. Karena memiliki risiko yang bisa membahayakan janin.
"Sebaiknya jika ingin melakukan spa saat hamil hindari penggunaan minyak esensial sebab tidak baik untuk rahim Anda," tambah Ita.