10 Alasan Anda Sebaiknya Berhenti Kerja

Feed - Berbagai alasan bisa dijadikan pondasi berhenti kerja. Namun, jika Anda masih ragu untuk melangkah ke titik itu, 10 Alasan Berhenti Kerja ini mungkin bisa membantu.

1. Pekerjaan lain
Alasan terbaik tentu saja karena ada pekerjaan lain yang lebih baik. Namun, jangan lebih dulu resign di pekerjaan lama sebelum ada kepastian di kantor yang baru.

via www.adminbandit.com.au

2. Anda benci pekerjaan sekarang
Benci terkadang membuat seseorang berpikir tidak logis. Maka itu sebenci apa pun Anda dengan pekerjaan saat ini, rencanakan dulu exit plan dengan mencari pekerjaan lain.

3. Sakit
Alasan yang satu ini paling tidak menyenangkan karena menyangkut kesehatan Anda. Jika memang kondisi tidak memungkinkan, mau tidak mau Anda harus memulihkan diri lebih dulu.

via www.mbassett.com

4. Lingkungan kerja tidak mendukung
Jika sesama kolega hingga atasan memberi dampak negatif, Anda bisa merasa di neraka. Pekerjaan pun bisa menjadi tidak efektif karena kurangnya kerja sama.

5. Jam kerja
Perubahan jadwal jam kerja membuat Anda juga harus menyesuaikan diri. Tapi jika hal ini sulit dilakukan, Anda harus mengalah dan mencari tempat lain yang lebih cocok.

6. Kembali ke sekolah
Beberapa perusahaan memberi kelonggaran bagi karyawannya yang ingin bersekolah lagi. Jika kelonggaran itu tidak diberi oleh perusahaan sekarang, Anda harus bijaksana mengundurkan diri.

7. Perubahan karir
Wajar jika Anda ingin naik pangkat atau mengubah haluan karir saat ini. Bukankah Anda sering mendengar seorang CEO atau bos besar berhenti bekerja demi mengejar karir impiannya?

via info.shine.com

8. Relokasi
Ini terjadi jika Anda yang berpindah ke lokasi baru. Kecuali jika memang ada opsi pindah ke cabang perusahaan di daerah yang baru Anda tempati.

9. Posisi permanen
Jika Anda terus menerus berada di posisi karyawan kontrak dan tidak ada kepastian kapan akan diangkat, maka ini jadi salah satu alasan terkuat mencari pekerjaan lain.

10. Apa kata perasaan
Dikatakan Alison Doyle sebagai konsultan, salah satu mentornya pernah menyatakan bahwa hal terbaik dalam membuat keputusan adalah mendengarkan perasaan Anda. Ini terbukti efektif ketika Anda memutuskan berhenti atau menerima pekerjaan lain.