1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. P
  6.  » 
  7. PERISTIWA


  8. Reporter : Anisha    27 Januari 2016 15:48

    Cerita di Balik Sukses Tim RSCM Pisahkan Kembar Siam Panggul Dwi-Tri

    Bayi perempuan ini lahir melalui operasi bedah caesar tanggal 7 Mei 2015, dengan berat lahir 4,8 kg.

    Feed.merdeka.com - Senin, 26 Januari 2016 tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM) berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pada bagian perut dan panggul.

    Operasi  berlangsung selama 16 jam dengan empat tahap operasi pertama dilakukan untuk melepaskan tulang panggul yang menyatu oleh tim orthopedi, kemudian tahap kedua dilakukan oleh tim bedah anak untuk memisahkan usus besar yang menyatu, dan pembuatan lubang pembuangan yang baru pada dinding perut.

    "Operasi pemisahan dilakukan pukul 20:40 WIB, operasi ini selesai pada pukul 02:00 WIB dini hari. Selain dokter anak, operasi ini juga melibatkan dokter orthopedi dan tim bedah plastik," ujar Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp. THT- KL (K), Direktur Medik dan Keperawatan saat ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

    Tim Dokter RSCM
    © 2016 feed.id/Anisha Saktian

    RSCM telah merawat pasien bayi kembar siam pasangan Yana dan Purwanah yang diberi nama Dwi dan Tri selama delapan bulan. Bayi perempuan ini lahir melalui operasi bedah caesar tanggal 7 Mei 2015, dengan berat lahir 4,8 kg. kedua bayi ini dirujuk dari RSUD Kuningan ke RSCM di hari yang sama.

    Hasil pemeriksaan CT-Scan bayi kembar siam ini didapatkan penyatuan pada usus besar dan kandungan kemih. Hati, kandung empedu, limpa, ginjal, dan usus halus masing-masing bayi terpisah.

    "Sebelum operasi, bayi rawat jalan sampai dua bulan untuk persiapan operasi di bedah anak. Lalu barulah 26 Januari 2016 dilakukan operasi pemisahan. Bayi kembar siam ini hanya punya satu anus, satu saluran kencing itu menjadi satu bahkan pencernaannya," ujar Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp. A (K), dokter anak RSCM, saat ditemui di RSCM, Jakarta Pusat.

    Orangtua Bayi Kembar Dwi-Tri
    © 2016 feed.id/Anisha Saktian

    Pasca operasi Dwi dan Tri dirawat secara insentif dalam masa pemulihan dengan menggunakan alat pernapasan untuk menstabilkan tubuh setelah operasi, dan selalu dipantau luka pasca operasi.

    "Selama 24 jam kami terus memantau luka operasi karena luka operasi berisiko infeksi, biasanya stabil pada satu hingga dua hari," ujar dr. Antonius Pidjiaji, Sp. A (K), saat ditemui di RSCM, Jakarta Pusat.

    Baca juga:

    Waspada, Kurang Tidur pada Bayi Sebabkan Obesitas

    Deretan Bayi Wajah Bola Nasi Ini Kelewatan Lucunya

    Video: Trik Jitu Agar Bayi Cepat Tidur dalam Hitungan Detik

    Apakah Bayi Mendengkur Berbahaya?

    Segera Lakukan Ini Bila Bayi Tersedak

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES