1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. B
  6.  » 
  7. BILIK SEHAT


  8. Reporter :     2 Mei 2016 11:14

    Mengapa Pornografi Melekat Kuat di Otak Anak?

    Salah satu faktor pemicu maraknya kejahatan seksual dilihat dari kacamata psikologi adalah peran orangtua yang lemah dalam hidup anak. Perubahan demografik sosial membuat monitor anak semakin lenggang, karena ayah dan ibu bekerja.

    Tidak kalah penting lagi, adalah perkembangan media terhadap pornografi internet yang semakin marak. Hal ini disebabkan penggunaan internet dan media tidak terkontrol, dan bertanggung jawab.

    Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apa yang dimaksud dengan adiksi dan adiksi pornografi? Adiksi adalah perilaku ketergantungan terhadap konsumsi suatu hal yang pada akhirnya perilaku mengganggu fungsi kontrol keseharian seseorang. Individu yang memiliki ketergantungan terhadap pornografi mempunyai pola fisiologis otak yang sama dengan pecandu alkohol dan narkoba (lihat gambar).

    Pertanyaan lain yang juga diajukan oleh orangtua, mengapa memori terhadap pornografi sulit dihapus?

    Menurut Dr. Victor Kline, memori manusia bekerja secara luar biasa di mana ingatan-ingatan terhadap suatu kejadian disimpan secara permanen di otak. Walaupun manusia sering kesulitan untuk mengingat beberapa hal, namun secara fisiologis ingatan tersebut masih tersimpan dengan baik di otak manusia. Khususnya ingatan yang membuat emosi senang dan bahagia, tidak mudah dilupakan.

    Semakin tinggi intensitas emosi seseorang saat mengalami kejadian tertentu, semakin sulit dihapus ingatan tersebut. Contohnya, mana memori yang sulit dihapus antara kejadian saat kita makan siang seminggu lalu, atau kejadian saat kita mengalami musibah seperti kecelakaan beberapa tahun lalu?

    Kejadian saat kita rapat sebulan lalu, atau kejadian saat kita berlibur di pantai setahun lalu bersama keluarga? Pada umumnya, ingatan yang membuat manusia merasa senang dan bahagia sulit untuk dihapus.

    Kaitannya dengan pornografi adalah saat anak menonton konten seksual, itu menimbulkan rangsang, sensasi seksual secara fisiologis, dan sensasi tersebut terekam secara permanen di otak oleh hormon epinephrine.

    Akibatnya, anak yang telah menonton pornografi berpotensi untuk mengingat kembali adegan fantasi seksual saat masturbasi. Dalam jangka panjang, anak akan tergoda untuk merealisasikan fantasi seksual tersebut.

    Isi Otak Pecandu Pornografi

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES