Cerita Korban Vaksin Palsu yang Terjebak Bujukan Suster

Ia digiring, dibujuk, dan dimintai uang.

Feed.merdeka.com - Pemerintah melalui Menteri Kesehatan merilis secara resmi 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu, Kamis, 14 Juli 2016. Salah satu rumah sakit yang disebut adalah RS Harapan Bunda yang terletak di Jl.Raya Bogor, Jakarta Timur.

(Baca: Penampakan Warga Menyerbu RS Pengguna Vaksin Palsu)

Diceritakan salah satu keluarga korban, Indah Ayu , keponakannya menjadi korban vaksin palsu yang ternyata dilakukan oleh seorang suster. "Sama suster ditawarin langsung vaksin dari salah satu dokter karena stok di RS habis. Begitu alasan dia mengimingi ipar saya," kata Indah pada kru Feed.id.

"Lalu saat pembayaran dimasukkan ke satu ruangan tertutup dan bayar langsung ke suster yang menawarkan itu," tambah Indah.

Ilustrasi vaksin
© 2016 feed.id/Pixabay

Diakuinya bahwa sang ipar yang masih berusia 25 tahun sempat bingung dengan metode penyuntikan dan pembayaran macam itu. Namun, sang ipar diyakinkan bahwa itu semata-mata karena vaksin tersebut dari dokternya langsung.

"Dia (ipar) sampai bayar Rp700 ribu," geram Indah.

Dikutip dari merdeka.com, pihak RS Harapan Bunda menyebut peredaran vaksin palsu di lingkungannya dilakukan melalui jalur tak resmi. Masuknya vaksin palsu melalui dokter berinisial I dan perawat berinisial I yang diklaim tidak diketahui pihak rumah sakit.

Ketua Umum LBH HIMNI Marinus Gea mengatakan saat ini penghancuran generasi muda melalui vaksin palsu dan narkoba. Hal itu, Marinus menilai vaksin palsu dan narkoba bagaikan proxy war.

"Seluruh vaksin palsu sudah masuk seluruh rumah sakit, tapi kenapa baru sekarang diungkap. Ini mirip bagian proxy war merusak massa depan, begitu juga peredaran narkoba yang dikonsumsi generasi muda," kata Marinus.