Tingkatkan Percaya Diri Anak Dengan Olahraga

bagaimana membuat anak selalu percaya diri?

Feed.merdeka.com - Selain pendidikan dan nutrisi yang tepat bagi anak, olahraga atau gerak tubuh menjadi salah satu prioritas yang harus selalu diperhatikan bagi tumbuh kembang anak, kususnya pada usia tujuh hingga 12 tahun.

"Gaya hidup sehat yang aktif melalui olahraga penting diperkenalkan sejak awal kepada anak. selain membantu anak sehat secara fisik. Olahraga juga mampu mengajarkan nilai kehidupan seperti rasa pantang menyerah, mental sportivitas, kerjasama tim, serta tingkat percaya diri yang tinggi," ujar Psikolog anak, Roslina Verauli, M.Psi,. saat ditemui dalam acara peluncuran peluncuran 'Pantau Aktivitas dan Nutrisi Anak dengan Milo Champ Squad'di bilangan Senayan, Jakarta Pusat

Psikolog Roslina pun menambahkan, hampir satu dekade terakhir ini, sudah diperkenalkan pentingnya kegiatan olahraga di usia sekolah. "Saat ini trennya memang sudah berubah, orangtua tidak lagi menyuruh anak berlama-lama belajar di meja belajar. Sekarang anak-anak lebih menyukai belajar ditambahkan aktivitas gerak seperti olahrga," tambah Roslina.

Anak yang kurang gerak pun berakibat kurang konsetrasi dalam belajar, perilaku yang sering mengganggu teman sekolahnya, serta banyak keluhan fisik. Sebab pada usia tujuh hingga 12 tahun, anak-anak memiliki tantangan dalam belajar seperti baca, tulis, dan hitung yang membuat anak kelelahan.

Hal serupa pun disampaikan oleh dokter pemerhati gaya hidup, Dr. Grace Judio-Kahl, MSc,MH. Anak yang kurang gerak dapat menghambat pertumbuhannya.

"Anak usia tujuh hingga 12 tahun harus melakukan aktivitas gerak agar stimulusnya berkembang. Jika tidak, akan menyerang saraf kaki dan otot menjadi kecil, kaku, atau bahkan kaki tidak sama ukurannya," ujar dr. Grace.

Dr Grace menyarankan, anak harus melakukan gerakan lari setidaknya tiga sampai lima kali dalam seminggu. Kemudian dua kali dalam seminggu anak harus melakukan gerak bela diri atau kekuatan tubuh seperti karate atau tinju. Bermain game dan menonton televisi sebaiknya paling sedikit dilakukan oleh anak.