Depresi pasca-melahirkan terjadi pada satu dari sepuluh pria.
Feed - Rasa hati tidak sabar ingin menimang bayi yang tengah Anda nantikan selama sembilan bulan. Kenyataannya, semua rasa tidak sabar itu pudar ketika sang jabang bayi lahir dan Anda bawa ke rumah. Anda stres, kurang tidur, dan frustasi dengan tangisannya setiap waktu.
Perasaan inilah yang umumnya dirasakan oleh wanita. Istilah medis menyebutnya post-partum depression. Mereka yang mengalaminya jadi mudah marah, menangis, tersinggung, atau luapan emosi yang berlebihan lainnya. Tapi ternyata depresi ini juga bisa hinggap pada kaum pria.
Dalam laporan yang tercantum dalam Journal of the American Medical Association, depresi pasca-melahirkan terjadi pada satu dari sepuluh pria. Angka ini makin bertambah ketika usia bayi menginjak angka tiga sampai enam bulan. Para ayah bahkan sudah mengalami stres dan depresi ini ketika pasangannya masih mengandung.
Masalah pada kaum pria bertambah karena mereka cenderung menyangkal memiliki depresi. Selain itu, pria juga diketahui gengsi dalam menunjukkan perasaan mereka sesungguhnya.
Mereka yang bisa mendeteksi depresi pada kaum pria adalah pasangannya sendiri. Tapi jika Anda sebagai pasangan masih bertanya-tanya bagaimana bentuk depresi pasca-melahirkan pada pria, maka beginilah cirinya:
- Depresi, mood selalu sedih
- Hilang minat pada sesuatu yang biasanya ia sukai
- Bobot tubuh turun/naik secara signifikan
- Susah tidur atau kebanyakan tidur
- Tidak bisa diam
- Merasa bersalah atau merasa tidak berguna
- Sulit konsentrasi, susah membuat keputusan
- Terus memikirkan kematian/bunuh diri
Baca juga:
Bahaya Mie Instan Pada Ibu Hamil