Ada beberapa ciri anak yang sudah siap mengejar pendidikannya di luar sana.
Feed.merdeka.com - Sadarkah Anda mayoritas orangtua masa kini kerap menyekolahkan anak-anaknya lebih cepat daripada keharusan usianya? Padahal jika seorang anak dipaksakan untuk mengenyam pendidikan sebelum waktunya, akan ada pergolakan yang terjadi di dirinya .Selain itu ia akan mengalami stres karena tekanan orangtua dan sekolah.
Karena dari itu kenali dulu ciri anak yang sudah siap mengenyam pendidikan formal. Seperti yang dipaparkan oleh Rafika Ariani, M.Psi, seorang psikolog pendidikan anak.
"Ada tiga faktor penentu si kecil siap untuk pergi bersekolah dengan Anda memperhatikan kemampuan sosial, keterampilan motorik, serta kemampuan berpikir," ujar Rafika saat ditemui dalam pelucuran buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 karya TigaGenerasi di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Mei 2016.
Anda bisa melihatnya sudah bisa bersekolah jika memiliki ciri sebagai berikut; mampu untuk berpisah selama beberapa jam dari orangtua. Anak juga sudah dapat mengenali anggota keluarga, saudara, maupun teman-temannya.
Selain itu anak sudah mampu menunjukan ketertarikan serta rasa ingin tahu dalam belajar dan berteman dan orang-orang baru. Ia juga tertarik berpartisipasi dalam aktivitas kelompok minimal selama 15 menit, tanpa bantuan orangtua atau orang dewasa.
Setelah itu, keterampilan motorik yang meliputi motorik kasar, kekuatan, serta keseimbangan anak sudah berkembang dengan cukup baik. Contoh kemampuan ini misalnya anak sudah mampu melompat, berdiri satu kaki, berlari, atau menendang.
Serta koordinasi tangan-mata yang sudah berkembang dengan baik. Hal ini tampak ketika misalnya anak bermain menyusun balok atau puzzle yang sederhana.
Sedangkan untuk kemampuan berpikir, anak sudah mampu memahami instruksi singkat, yaitu instruksi yang terdiri dari dua hingga tiga kata. Ia juga bisa menunjukkan kemampuan dalam membedakan bentuk. Bahkan sudah bisa membedakan bentuk dari jumlah, ukuran, warna, dan volumennya.
Tak lupa anak juga sudah mampu menunjukkan minat terhadap terhadap lingkungan di luar rumahnya. Misalnya, mengajukan pertanyaan mengenal hewan atau kejadian tertentu. Serta anak sudah mulai mengeksplor berbagai pengunaan alat-alat seperti menggambar dengan krayon atau pensil anak.
"Masa prasekolah bukan masa anak untuk mengekar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pada masa ini, lebih penting bagi anak untuk mengenal struktur, aturan, kemandirian, dan kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya," tambah Rafika.
Rafika pun memberi tips dan trik memilih sekolah anak. "Mencari kelompok bermain yang dekat dengan rumah atau tempat kerja Anda, pelajari metode pendidikan yang digunakan oleh kelompok bermain dan sesuaikan dengan karakterisitik kebutuhan anak, kunjungi kelompok bermain pilihan bersama anak, serta ajak anak berdiskusi dan memilih sekolahnya," tutup Rafika.
Baca juga:
Gadis Medan Ini Aslinya Pria, Tapi Cantiknya Kalahkan Ratu Dunia
Lama Tak Terlihat Inneke Koesherawati Sibuk Urus Dua Anaknya
Mengejutkan, 5 Lokasi Anak Melakukan Hubungan Seksual
Cara Asyik Si Mama Cantik BCL Mengasuh Anak
Video Pasangan Ibu & Anak Indonesia Memukau di Pencarian Bakat Inggris