Kenapa Kita Jatuh Cinta Pada Dia yang Tak Bisa Kita Miliki?

Ternyata semua tindakan irasional Anda punya alasan sains.

Feed- Cinta bertepuk sebelah tangan memang biasa dialami. Jatuh cinta kepada orang yang tidak membalas perasaan Anda, itu memang menyakitkan. Anda menyadari bahwa tak bisa bersamanya, namun Anda merasa senang jika harus berkorban untuknya.

Apapun alasanya, penolakan tidak membuat Anda patah semangat untuk selalu mencintainya. Tapi apa untungnya bagi kita mempertahankan cinta yang tak pernah berpihak? Berikut lima alasan kenapa Anda jatuh cinta kepada dia yang tak mungkin dimiliki.

1. Menikmati sensasi pengejaran

via: majalahouch.com

Sebagian orang menyukai tantangan. Apabila mendapatkan si dia begitu sulit, Anda merasa menang jika bisa meluluhkan hatinya. Sesuatu yang mudah didapatkan dianggap kurang berharga dibandingkan sesuatu yang dikejar dengan kerja keras.

2. Takut berkomitmen

via: featureshoot.com

Terkadang kita menaruh begitu banyak pengorbanan dalam hal tertentu tapi hasilnya selalu jauh di bawah harapan. Hal itulah yang membuat seseorang takut untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan.

3. Kesombongan

via: orientalspiceandsomechocolate.com

Kesombongan yang dimaksud adalah tentang harga diri dan memengaruhi cara kita melihat diri sendiri. Secara alamia, kita adalah mahluk yang ingin terlihat istimewa, menarik, dan penting. Namun, faktanya adalah ketika kita jatuh cinta kepada seseorang dan orang itu tidak membalasnya, kita mulai mempertanyakan eksistensi kita," Apakah saya tidak layak untuk dia?" Atau "Apa yang salah dengan saya?" Hal ini akan terus berputar di otak.

4. Merasa tidak aman

via: lillyschwartz.com

Terkadang kita memiliki keraguan diri dan membenci diri sendiri, padahal kita harus ingat bahwa kita layak dicintai. Beberapa orang sangat ragu akan potensi dirinya. Padahal jika Anda percaya pada diri sendiri maka Anda akan menemukan betapa bernilainya diri Anda.

5. Mempertimbangkan penawaran dan permintaan

via: goodreads.com

Pada dasarnya, sifat manusia memahami apa yang tidak bisa didapatkan. Dari perspektif ini, tidak sulit memahami mengapa kita merasa bahwa seseorang yang sulit didapatkan dianggap lebih menarik.