Keuletan Amma berakar dari darah Jawa yang enggan menyerah.
Feed - Mendengar nama Las Vegas, mengingatkan kita pada film 'The Hangover'. Kota di Amerika Serikat inilah yang dijuluki sebagai “Sin City”, di mana orang dari segala penjuru menghabiskan uang dan waktu.
Adalah seorang Amma Natali, wanita kelahiran Solo, September 1974 yang jatuh bangun menaklukan kerasnya “kota dosa” itu. Mungkin namanya belum menggaung seperti pelaku seni lainnya di dunia modeling tanah air. Namun, Amma menunjukkan kualitas wanita Indonesia yang sebenarnya; tak pernah menyerah dan gigih meraih mimpi meski hidup di negeri orang.
Ya, Amma adalah seorang model berdarah Jawa yang namanya sudah di kenal di Las Vegas. Perjalananya mendapat karir di Negeri Paman Sam tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Semasa tinggal di Semarang dulu, Amma sempat menjajal profesi sebagai penyiar di Radio Gajah Mada. Dia juga sempat kerja kantoran, hotel, dan bekerja di salah satu bank sebagai sales credit card.
Sejumlah pekerjaan yang dijajalnya sepertinya tidak membuat Amma puas. Maklum, Amma ini termasuk wanita ulet yang punya sejuta mimpi. Tak lama, dia pun hijrah ke Ibu Kota dan bekerja di salah satu perusahaan bisnis terbesar di Indonesia yang berbasis di Las Vegas, Amerika Serikat.
Sejak saat itu, dia mengaku mengalami banyak perubahan dalam hidup. Amma yang dari kecil dikenal sebagai anak yang tertutup dan pendiam, perlahan tumbuh menjadi sosok wanita tangguh yang tak kenal menyerah.
“Dari situ banyak hal yang merubah hidup saya. Di sana saya dilatih bagaimana caranya untuk membangun mimpi. Banyak pelajaran yang saya dapat, mulai dari nol,” kata Amma saat ditemui Feed.id, Kamis, 4 Juni 2015.
Menjajal Vegas
Amma bisa menginjakkan kaki di Las Vegas bukan karena pekerjaan. Melainkan karena seorang pria yang kini menjadi teman hidupnya sepanjang masa, dan kebetulan berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Di sinilah semua mimpi itu dimulai. Berawal dari menjadi Sales Promotion Girl (SPG) yang sempat membuatnya menangis, hingga jadi model dadakan. “Saya nangis bukan karna saya menyesal jauh-jauh ke sini tapi gagal. Yang buat saya nangis itu, masa sih jadi SPG aja sebegini susahnya,” ucap Amma dengan logat Jawanya yang begitu kental.
Setelah hampir satu bulan merasa bingung dengan nasibnya di Las Vegas, kabar baik pun datang. Amma akhirnya diterima kerja di salah satu toko cenderamata. Saat itu, sekitar tiga tahun yang lalu, gaji Amma menjadi SPG hanya US$15 per jam atau sekitar Rp199.605.
Hanya berlangsung dua minggu ama bekerja di toko cenderamata, setelah itu Amma memutuskan untuk hengkang, dan menjajal dunia modeling. Karirnya dimulai sejak terpilih sebagai model di ajang hair show yang digagas Paul Mitchell.
Dari situ dampaknya luar biasa. Jenjang karirnya di dunia modeling mancanegara berjalan mulus. Namanya harumkan nama Indonesia lewat jalur seni.
Kini, Amma menjadi salah satu sinaran bintang di gemerlapnya Las Vegas. Tunggu saja kisah sukses Amma berikutnya. (Indra Komara)