Anda mau bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja?
Feed - Sumber pendapatan dari sebuah pekerjaan memang menyediakan banyak hal untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Bahkan bukan hanya satu individu yang diuntungkan, pekerjaan bisa menghidupi satu keluarga kecil.
Masalah mulai timbul ketika pekerjaan mulai mendominasi kehidupan seseorang. Tidak ada lagi waktu bersama keluarga dan pasangan. Bila sudah mencapai enam titik ini, sudah saatnya Anda mulai menentukan prioritas.
1. Anda jarang melihat matahari, apalagi melihat pasangan sendiri
Apabila Anda selalu pergi sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam, maka bisa ditebak berapa banyak waktu yang Anda habiskan dengan pasangan. Memang pekerjaan bisa menyita waktu, tapi Anda harus bisa mengimbanginya. Perlu diingat bahwa memiliki waktu berkualitas itu penting dalam sebuah pernikahan.
2. Selalu bekerja di akhir pekan
via topnews.ae
Hari Jumat di setiap pekan harusnya menjadi momen menyenangkan karena Anda tengah menuju ke akhir pekan. Tapi nyatanya, Anda tidak pernah bisa santai di hari itu karena di Sabtu dan Minggu harus tetap bekerja. Waktu bekerja seperti ini akan segera memakan korban kesehatan dan pernikahan.
3. Kehabisan tenaga untuk keluarga
Mayoritas pekerjaan memang menguras fisik dan mental. Apabila Anda dan pasangan sama-sama bekerja, maka kemungkinan besar kalian pulang dalam kondisi lelah. Maka dari itulah tidak ada lagi tenaga tersisa untuk sekadar ngobrol atau berleyeh-leyeh bersama.
4. Kerap bekerja berdua saja dengan lawan jenis
Meski awalnya tidak terlihat sebagai suatu masalah, bekerja dengan lawan jenis dalam waktu yang lama akan memengaruhi pernikahan Anda. Apalagi jika kebersamaan itu dalam satu ruangan dan isinya hanya kalian berdua. Situasi ini akan mudah membuat kalian menjadi dekat dan akhirnya berbagi hal-hal intim. Bila ini yang terjadi, segera sadarkan diri Anda bahwa ada suami/istri yang menanti di rumah.
5. Lebih sering di hotel daripada di rumah
via abcnews.go.com
Menghabiskan waktu sesaat jauh dari rumah memang menyenangkan. Ketika Anda kembali, ada rasa rindu membuncah sehingga membawa mood yang enak di rumah. Tapi jika Anda jadi lebih sering bepergian dan menginap di hotel dibanding dengan tidur di rumah, maka itu akan menciptakan jarak emosional dengan pasangan.
6. Pulang dalam kondisi marah
via www.destinationsdreamsanddogs.com
Tidak ada orang yang mau menjadi "tempat sampah" terus-menerus. Jika Anda pulang dan hanya menumpahkan marah pada semua orang di dalamnya, lebih baik Anda tidak usah pulang sama sekali.
Sebab, ini hanya akan membuat pasangan dan anak-anak Anda merasa menjadi beban bahkan harga dirinya terinjak-injak. Mengapa "sampah" yang Anda rasakan di kantor harus ditumpahkan pada orang-orang tersayang?
Baca juga: