Pangeran-pangeran Tampan di Medan Perang

Feed - Terjun dalam peperangan tidak hanya berbicara soal aksi heroik. Jauh lebih dari itu, kemanusian jadi pilar yang mendorong seseorang untuk turun langsung ke medang perang.

Sejak perang dunia pertama banyak keterlibatan anak raja yang sedia mengorbankan nyawa di medan perang. Bukan semata-mata untuk kekuasaan. Cucuran darah dikorbankan untuk membantu hak negara lain yang sedah dijajah. Siapa saja mereka? Berikut pangeran tampan yang ikut berperang.

1. Pangeran Saudi Khaled bin Salman

Khaled bin Salman merupakan putra mahkota Pangeran Salman bin Abdul Aziz, sekaligus salah satu pilot yang turut berperan dalam serangan udara ke basis ISIS di Suriah.

Para pilot itu diklaim membuat pemerintah Kerajaan Arab Saudi bangga karena berhasil menggempur kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Selain Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, dan Qatar juga terlibat misi perang melawan ISIS di Suriah. Baca selengkapnya di sini. Baca selengkapnya di sini.

2. Pangeran Harry 

Putra bungsu mendiang Putri Diana, Pangeran Harry, ternyata diam diam ikut terjun ke medan pertempuran di Afghanistan. Harry bertugas di garda depan dengan pasukan Inggris lainnya di Helmand, salah satu provinsi yang tandus dan keras di Afghanistan.

Dia menjadi keluarga dalam kerajaan yang mengabdi di medan pertempuran, semenjak pamannya, Pangeran Andrew, menerbangkan helikopter saat perang antara Inggris dengan Argentina di Kepulauan Falkland pada 1982.

Pemegang urutan ketiga tahta kerajaan Inggris ini sempat akan diterjunkan ke Irak dengan resimen Blues and Royals. Namun rencana itu dibatalkan beberapa saat sebelum keberangkatannya, dengan alasan keamanan. Baca selengkapnya di sini. Baca selengkapnya di sini.

3. Pangeran Austria Franz Ferdinand Pemicu Perang Dunia I

Pangeran Franz Ferdinand adalah putra mahkota yang akan mewarisi tahta kekaisaran Austria dan sekaligus pangeran Hongaria dan Bohemia dari 1889 sampai hari terbunuhnya.

Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand dilakukan oleh kelompok teroris Serbia, Gavrilo Principe di Sarajevo, Bosnia. Principe menganggap bahwa latihan perang tentara Austria di Bosnia adalah pelecehan terhadap Serbia. Bosnia sendiri adalah negara sengketa antara Austria dan Serbia. Baca selengkapnya di sini. Baca selengkapnya di sini. (Ism)